Suara.com - Upaya mendakwa Presiden Mario Abdo Benítez yang dilancarkan oleh anggota parlemen oposisi Paraguay ditolak, pada Rabu (17/3/2021).
Dakwaan atas buruknya penanganan terhadap pandemi Covid-19 ini tidak diterima lantaran anggota parlemen lainnya menganggap Paraguay butuh stabilitas untuk bergerak maju.
Melansir kantor berita Reuters, pemerintah konservatif Abdo beberapa pekan terakhir telah menghadapi protes di berbagai pihak. Hal ini lantaran kasus Covid-19 di negara tersebut melonjak hingga membuat rumah sakit kewalahan dan kehabisan stok obat-obatan, sementara negara dinilai lamban mengamankan vaksin.
“Sudah waktunya Abdo Benítez dan seluruh pemerintahannya meninggalkan jabatan karena mereka tidak melakukan apapun untuk menghadapi virus corona. Tidak ada vaksin, tidak ada obat di rumah sakit, dan infrastruktur rumah sakit tidak memadai,” kata Kattya González, wakil kelompok oposisi Encuentro Nacional, dalam konferensi pers, seperti dikutip dari ABC News.
Sejalan dengan itu, pengajuan mosi untuk mendakwa Abdo dan wakilnya akhirnya dilangsungkan oleh anggota parlemen oposisi di majelis rendah. Namun, setidaknya dibutuhkan 53 suara agar mosi tersebut bisa lolos.
Ujung dari sidang paripurna tersebut yaitu Partai Colorado, partai yang paling berkuasa dan dipimpin oleh mantan Presiden Horacio Cartes, menolak mosi yang diajukan.
“Hanya karena Anda memiliki mayoritas tidak selamanya berarti Anda benar,” kata wakil oposisi Edgar Acosta dalam sidang paripurna, seperti dikutip dari Reuters.
Meski demikian, keputusan tersebut tetap memaksakan perubahan dari pemerintahan Abdo. Hasilnya, beberapa menteri, termasuk menteri kesehatan dan kepala staf, diganti demi menenangkan kemarahan publik.
Usai hasil diumumkan, pengunjuk rasa yang melempar batu dengan peluru karet dan meriam air di dekat markas besar kongres pusat bersejarah Asunción dibubarkan aparat.
Baca Juga: Tanggapi KLB, Andi Arief: Apa Presiden Bisa Dimakzulkan oleh DPR Gadungan?
Kelompok pengunjuk rasa yang lebih kecil terpantau menyerang markas besar partai berkuasa namun berhasil dikendalikan oleh polisi. Tidak ada laporan soal kerusakan maupun korban luka.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Paraguay melaporkan rekor tertinggi harian Covid-19 pada hari Rabu (17/3/2021) yakni sebanyak 2.540 kasus, dengan jumlah total infeksi 185.888 kasus dan 3.588 kematian.
(Maulida Balqis)
Berita Terkait
-
Sebut Sah Dimakzulkan, Roy Suryo Beberkan 'Dosa' Fatal Ijazah Gibran
-
"Gibran, Mundur Sajalah": Rismon Minta Mendikdasmen Cabut Surat Ijazah Wapres
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Menguak Kiprah Roy Suryo yang Ditunjuk Jadi Ahli Pemakzulan Gibran: dari Narasumber hingga Menteri
-
Dokter Tifa Kembali Beraksi! Desak Prabowo Ungkap Fufufafa, Singgung Pasal Pemakzulan di UUD 1945
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?