Suara.com - Unit Reserse Kriminal Polsek Denpasar Timur memburu pelaku percobaan pencurian yang diduga menggunakan senjata tajam jenis parang dan menggunakan jaket bertuliskan "Polisi".
"Iya, pelaku menggunakan jaket bertuliskan 'Polisi', tapi masih dipastikan buatan atau asli, kita masih kejar pelakunya. Dari kejadian ini, nihil korban jiwa maupun kerugian materi, pelaku belum sempat melakukan aksinya karena korban berteriak hingga warga berdatangan, yang menyebabkan pelaku panik dan kabur," kata Kapolsek Denpasar Timur Kompol Tri Joko Widyanto saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Rabu (24/3).
Saat beraksi, pelaku diduga menodongkan senjata tajam berupa parang ke arah korban. Tidak jauh dari tempat kejadian perkara ditemukan barang bukti berupa senjata tajam yang terjatuh saat pelaku kabur.
Berdasarkan keterangan dari korban, Ketut Indrawati (41), pada Senin (22/3), sekitar pukul 17.31 Wita bertempat di Toko Wahyu Jalan Noja Dukuh, Kesiman, Denpasar Timur, pelaku datang dengan gerak gerik mencurigakan. Pelaku sempat bolak-balik di sekitar TKP, tidak lama kemudian menodongkan parang terhadap korban yang saat itu duduk di kasir.
"Karena ketakutan korban ini berteriak minta tolong sampai pelaku panik dan kabur meninggalkan TKP. Pelaku sempat dikejar oleh warga sekitar, namun pelaku berhasil kabur," katanya sebagaimana dilansir Antara, Kamis (25/3/2021).
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur Iptu Wibowo Sidi mengatakan lingkungan penduduk di sekitar TKP cukup padat, namun saat kejadian memang sedang sepi sehingga dimanfaatkan kesempatan itu oleh pelaku untuk mencuri.
"Kalau untuk jaket yang digunakan pelaku kita belum bisa menentukan itu jaket polisi atau bukan, setahu saya kalau jaket yang digunakan pelaku itu sepertinya buatan dan warna juga tulisannya berbeda," katanya.
Dia mengatakan jaket asli Polri memiliki lambang Polri lengkap dan tulisan "Polisi" berbeda. Selain itu, digunakan untuk keperluan tertentu saja.
"Karena pelakunya belum tertangkap, jadi belum bisa disimpulkan lebih jauh," kata dia.
Berita Terkait
-
Misteri Pembunuhan Pensiunan Guru di Aceh Belum Terungkap, Ini Kata Polisi
-
Diduga Lakukan Pencabulan, Oknum Sulinggih Ditahan
-
Fasilitas Vaksin COVID-19 di Nari Graha Denpasar Belum Dibuka untuk Umum
-
Pria Berjaket Tulisan Polisi Rampok Toko di Denpasar, Bawa Parang
-
Perampokan Rumah Mewah, Komplotan Maling Incar Ubin hingga Kusen
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
-
Buntut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatra, Puan Bicara Peluang Revisi UU Kehutanan