Suara.com - Pengamat Terorisme dari Universitas Indonesia (UI) Ridwan Habib meminta Densus 88 Antiteror Polri menangkap provokator di media sosial yang menyebut aksi bom Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan rekayasa.
Sebab, menurutnya tak menutup kemungkinan provokator tersebut merupakan bagian dari kelompok teroris.
"Pihak yang menyebut bom Makasar rekayasa atau konspirasi harus ditangkap Densus 88 dan diperiksa," kata Ridwan kepada wartawan, Rabu (31/3/2021).
Ridwan menyebut beberapa anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) memang ada yang ditugaskan untuk beroperasi di media sosial. Mereka berperan memprovokasi, dengan tujuan mengaburkan penyidikan yang tengah dilakukan aparat kepolisian sekaligus membuat masyarakat tidak percaya.
"Karena itu, pihak pihak yang tidak percaya dan menyebut terorisme adalah rekayasa harus ditangkap dan dicek jangan jangan dia adalah anggota teroris, " ungkapnya.
Sementara, terkait sejumlah barang bukti berupa atribut ormas terlarang Front Pembela Islam (FPI) yang disita dari beberapa terduga teroris di Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi menurutnya perlu dibuktikan dalam persidangan. Meskipun, Ridwan menyebut ada puluhan mantan anggota FPI yang bergabung ke JAD.
"Data pengadilan memang ada 35 mantan anggota ormas yang sekarang dilarang itu yang menjadi anggota JAD, termasuk Zainul Anshori mantan pengurus (FPI) di Lamongan, mereka sudah dipenjara, " bebernya.
Adapun, Ridwan mengemukakan bahwa sebagian besar mereka yang bergabung ke JAD alasannya tidak puas dengan organisasi lamanya. Sebab, dengan bergabung JAD mereka diperbolehkan melakukan aksi teror.
"Mereka ingin berjihad dengan kekerasan, dan kelompok JAD menghalalkan itu, karena itu mereka pindah ke JAD, "katanya.
Baca Juga: Ditangkap Densus 88, Terduga Teroris Tulungagung Sering Ikut Kenduri
Lebih lanjut, Ridwan menjelaskan bahwa aliran JAD adalah salafy jihadis yang memperbolehkan atau menghalalkan serangan kepada orang kafir. Dia menyebut latar belakang salafy jihadis ialah aliran wahabi.
"Meski begitu, tidak semua pengikut wahabi yang menjadi salafi jihadi, ada juga salafi dakwah yang pro pemerintah, " pungkasnya.
Berita Terkait
-
Ditangkap Densus 88, Terduga Teroris Tulungagung Sering Ikut Kenduri
-
Awal Tahun-Maret 2021 Densus Tangkap 94 Terduga Teroris, Ini Rinciannya
-
Geledah Rumah Terduga Teroris di Tulungagung, Densus Dapati 2 Pucuk Pistol
-
NM, Terduga Teroris Dibekuk Densus, Mertua: di Rumah Cuma Malam atau Pagi
-
Bom Makassar, Polisi Jamin Jumat Agung dan Paskah di Sumut Tetap Aman
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf