Suara.com - Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini setiap orang dapat cepat memperoleh informasi, mudah memproduksi informasi, dan dapat dengan segera menyebarluaskan informasi. Konsekuensinya, keberlimpahan dan keterbukaan informasi adalah kebutuhan.
Jokowi menekankan keterbukaan, kecepatan, dan akurasi informasi sangat penting di masa pandemi. Masyarakat membutuhkan informasi mengenai upaya pencegahan penularan virus hingga langkah-langkah pemerintah dalam menangani pandemi.
"Keterbukaan informasi menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan penanganan pandemi," kata Jokowi.
"Alhamdulillah dengan informasi yang terbuka transparan akuntabel bertanggung jawab serta kerjasama antar semua pihak , kita bisa segera membuat situasi kondusif dan terukur dan pemerintah dapat segera mengambil kebijakan yang tepat. Masyarakat juga dapat memahami dan menghadapi pandemi ini dengan informasi yang baik."
Jokowi mengapresiasi Komisi Penyiaran Indonesia dan lembaga-lembaga penyiaran karena dinilai telah saling bekerja sama menyajikan informasi yang akurat dan aktual sejak awal penanganan pandemi.
Namun, Jokowi juga mengingatkan informasi yang berlebihan juga menjadi tantangan bagi pemerintah, bagi lembaga penyiaran media, serta bagi pemangku kepentingan, agar dapat memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat tersebut.
Kedepan, kata Jokowi, tantangan pengelolaan informasi akan semakin besar.
Digitalisasi informasi akan semakin mempermudah masyarakat mengakses informasi dan pengawasan oleh KPI harus dilakukan secara berimbang.
"Kita harus sama-sama menjaga agar masyarakat bisa memperoleh informasi yang akurat, berkualitas dan edukatif meningkatkan literasi informasi kepada masyarakat dan mengembangkan kanal-kanal baru yang kreatif, agar diminati masyarakat untuk memperoleh informasi yang sehat dan akurat," tutur Jokowi
Baca Juga: Bikin Konten Prank Rampok Bank, Youtuber Kembar Diseret ke Pengadilan
Jokowi mengajak semua pihak untuk membuat dunia penyiaran menjadi lebih baik dalam aspek konten siaran dan aspek industri penyiaran, agar tumbuh semakin baik.
Masyarakat diharapkan semakin cerdas dan kritis.
Regulator dan pengawas harus lebih kuat dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan perbaikan dan penataan ekosistem media penyiaran yang berkelanjutan,
"Saya meyakini industri penyiaran Indonesia akan semakin kuat dan tangguh, semakin diminati masyarakat dengan tampilan dan konten yang semakin berkualitas dan mencerdaskan," katanya.
Berita Terkait
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara
-
Bikin Heboh Medsos, Ini Pelajaran Penting dari Drama Tumbler Hilang di KRL
-
Absennya Marselino Ferdinan di SEA Games Jadi Sorotan Tajam Media Vietnam
-
Cyberbullying: Ketika Komentar Jahat Disebut Ongkos Berada di Internet
-
Media Belanda Kerucutkan 2 Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
-
Buntut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatra, Puan Bicara Peluang Revisi UU Kehutanan
-
Polda Riau Kirim Bantuan Gelombang Keempat, 3.459 Alat Kerja Dikerahkan ke Aceh dan Sumbar