Suara.com - Razman Arif Nasution mengaku sempat mendapat ancaman atas keputusannya untuk memilih mundur dari kubu Moeldoko atau kepengurusan Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Razman berujar ada telepon yang masuk kepada dirinya untuk mengingatkan adanya ancaman, jika Razman memilih mundur. Namun, Razman mengaku tidak takut dan sudah bulat untuk melanjutkan putusannya tersebut.
"Ada telepon yang mengingatkan saya supaya jangan mundur karena berisiko untuk keselamatan saya dan keluarga saya, dan saya jawab tidak takut dan saya tetap mundur. Karena saya ini pejuang dan bukan pecundang," kata Razman kepada wartawan, Jumat (2/4/2021).
Razman menganggap wajar apabila kemudian ada ancaman di balik keputusannya itu.
"Bagi saya setiap tindakan ada risikonya, apalagi kasus sebesar ini. Lumrah bagi saya karena sudah sering kasus-kasus besar. Apalagi saya tidak tahu itu dari siapa," ujar Razman.
Mundur dari Kubu Moeldoko
Razman sebelumnya menyatakan mengundurkan diri dari Ketua Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat serta Koordinator Tim Hukum Pembela Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa di Deli Serdang. Pengunduran diri itu dilakukan terhiting beberapa hari sejak pemerintah menolak kepengurusan Demokrat hasil KLB.
Meski mundur dari pihak KLB, ia mengatakan tetap menghormati Moeldoko. Menurutnya, Moeldoko sebelumnya udah mempertimbangkan secara matang saat bersedia dipinang menjadi ketua umun Partai Demokrat versi KLB.
"Setelah saya pertimbangkan 4 hari terakhir, saya akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari ketua advokasi dan hukum DPP Demokrat hasil KLB Sibolangit, 5 Maret 2021 yang lalu," kata Razman.
Baca Juga: Gelar Pengajian, AHY-SBY Didoakan usai KLB Moeldoko dkk Ditolak Pemerintah
"Sekaligus saya mengundurkan diri sebagai koordinator tim hukum pembela Partai Demokrat untuk pemberi kuasa 10 orang atas nama Bapak Jhoni Allen Marbun dan kawan-kawan," ujar Razman.
Razman menegaskan bawha pengunduran dirinya tersebut agas kehendak pribadi tanpa ada perintah maupun kepentingan pihak lain.
"Pengunduran diri saya sama sekali tidak ada kepentingan kelompok siapapun, tidak ada atas suruhan siapapun, tidak ada untuk mengkhianati untuk siapapun. Tapi ini murni dari saya sebagai seorang RAN," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus