Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo, melakukan kunjungan ke Kota Palu pada 31 Maret lalu, guna meninjau langsung perkembangan terkini pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi para korban bencana alam di Sulawesi Tengah.
Dalam kunjungan tersebut, Doni juga memastikan sejauh mana pemerintah daerah maupun pemerintah pusat melaksanakan proses rehab rekon demi pemulihan kembali infrastruktur bagi para korban bencana.
Memasuki tahun ketiga pasca bencana gempa bumi, likuifaksi dan tsunami di Sulteng, pemerintah terus berupaya menyelesaikan seluruh pekerjaan yang menyangkut dengan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Rehab Rekon).
Salah satu pekerjaan rumah terbesar pemerintah dalam upaya Rehab Rekon pasca bencana Sulteng adalah menyediakan kembali hunian bagi para penyintas bencana alam di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala yang merupakan daerah terdampak bencana terparah.
Untuk memastikan seluruh pekerjaan sudah terlaksana, Doni berkunjung dan menyapa Warga Terdampak Bencana (WTB) yang sudah menempati huntap Kelurahan Duyu, Kota Palu.
Melihat huntap yang telah selesai dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dibawah pengawasan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II (BP2P Sulawesi II), Doni mengatakan sangat puas dengan hasilnya.
Letjen TNI tersebut sangat mengapresiasi kerjasama antar pemerintah daerah setempat dengan seluruh unit kerja Kementerian PUPR di Sulteng yang telah bersama sama bersinergi dalam upaya Rehab Rekon pasca bencana. Khususnya kepada BP2P Sulawesi II yang telah membangun rumah yang layak bagi warga korban bencana.
Selain itu, ia pun menginstruksikan agar dilakukan penghijauan dengan melakukan penanaman pohon trembesi di kawasan huntap.
"Diharapkan nanti kawasan huntap akan menjadi lebih hijau, lebih nyaman dan bisa menjadi tempat berteduh dan berekreasi bagi masyarakat yang ada di kawasan ini,” jelas Doni.
Baca Juga: Ada 44 Unit, Rusun ASN di Tanjung Selor Siap Dihuni
Total ada 630 unit rumah yang telah rampung dibangun oleh PUPR, yakni di Kelurahan Duyu, Kota Palu (230 Unit) dan di Desa Pombewe, Kabupaten Sigi (400 unit). Seluruh hunian tersebut merupakan huntap yang dibangun di tahap 1A yang seluruhnya telah rampung.
Sejauh ini, 108 unit Huntap di Kelurahan Duyu telah dilakukan serah terima kunci oleh Pemda Kota Palu kepada para WTB pada 15 Februari lalu.. Sementara sisanya sebanyak 122 unit tengah menunggu penyelesaian pembangunan sarana pendukung lainnya. Tercatat hingga Selasa 30 Maret, sebanyak 15 Kepala Keluarga telah menghuni Huntap Duyu dan mengaku sangat puas dengan kualitas dan fasilitas yang ada di hunian baru mereka.
Seperti halnya yang dirasakan oleh Misky Panyo (53 tahun), seorang kepala keluarga yang berprofesi sebagai nelayan yang rumahnya rusak parah dihantam tsunami di Kelurahan Lere pada 28 September 2018 silam. Misky beserta anak istrinya telah menghuni Huntap Duyu yang berada di blok 4B No.3.
Ia mengaku sangat berterima kasih kepada Pemerintah Daerah dan juga Kementerian PUPR yang sudah memberikan rumah yang layak beserta seluruh fasilitasnya yang telah dinikmati oleh dia dan keluarga.
Kepala BP2P Sulawesi II, Suko Wiyono mengatakan akan memperkuat koordinasi bersama pemerintah daerah dan seluruh Kepala Balai di lingkungan Kementerian PUPR se Sulawesi Tengah demi kesuksesan pembangunan huntap bagi para korban bencana sesuai dengan target dan harapan.
"Kami sebagai pelaksana pembangunan Huntap akan bekerja maksimal dalam rangka pemenuhan hunian yang layak bagi seluruh WTB di Sulteng. Upaya-upaya percepatan pelaksanaan pembangunan hingga penghunian juga terus kami lakukan, baik itu ditingkat internal maupun eksternal", ucap Suko.
Tag
Berita Terkait
-
Ada 44 Unit, Rusun ASN di Tanjung Selor Siap Dihuni
-
PUPR Siapkan Rusus bagi Nelayan yang Rumahnya Terkena Abrasi Pantai
-
Tinjau Dua Ruas Tol Baru JORR II, Menteri PUPR Harap Segera Beroperasi
-
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, PUPR Bangun 3 Rusun di NTT
-
Terdiri dari 68 Unit, Kementerian PUPR Kebut Pembangunan Rusun ASN di Jogja
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah