Suara.com - Emma Martin, seorang mantan agen perjalanan berhasil menggali potensi dirinya dengan sangat baik. Video kentut wanita 48 tahun ini sangat ditunggu oleh penggemarnya di dunia maya.
Menyadur Ladbible Selasa (06/04), Emma memanfaatkan ceruk fetish yang tak banyak dijamah orang dengan mengunggah video kentut di situs OnlyFans dan menghasilkan hingga Rp 58 juta sebulan.
Pemilik akun @FartinTart ini juga menjual video yang dibuat khusus kepada pengikutnya melalui Clips4sale dan PayPal. Biaya klip khusus miliknya adalah Rp 101 ribu per menit.
"Ketika saya pertama kali mendengar tentang fetish kentut, saya seperti, 'eww, apa? Itu tidak bisa menjadi fetish. Tapi kemudian saya masuk ke dalamnya. Ini agak keren. Ini adalah fetish rahasia yang tersembunyi dengan baik."
Dia mengklaim basis penggemarnya terbagi dalam dua kelompok sosial, separuh adalah profesional kerah putih yang terlalu malu dengan istri mereka dan separuh lainnya pria berusia dua puluhan yang hanya mengikuti di OnlyFans.
"Saya mulai camming pada tahun 1999 ketika saya bekerja sebagai agen perjalanan," kenangnya.
"Jika saya bisa membeli webcam dan membayarnya dalam sebulan, saya akan sangat senang, tapi tak lama kemudian saya menghasilkan $ 1.000 seminggu dengan melakukan camming beberapa jam."
"Saya merekam banyak video saat saya di rumah sendirian, jadi saya selalu punya sesuatu untuk dirilis."
Ia juga memiliki diet yang secara khusus dirancang untuk membantunya tampil. "Saya makan banyak salad, asparagus, dan alpukat. Saya juga makan banyak makanan Meksiko."
Baca Juga: Diduga Fetish, Sekelompok Warganet Ini Sukai Wanita Bau Mukena Musala
"Salah satu favorit saya adalah selada kol dan kacang panggang dicampur bersama, saya makan banyak juga."
Emma memposting tiga video erotis dalam sehari untuk pelanggan OnlyFans-nya, tapi tampaknya itu tidak pernah cukup untuk basis penggemarnya yang gila kentut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo