Suara.com - Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam, Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini telah mendarat mulus di Bandara Fransiscus Xaverius Seda, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ini adalah perjalanan dinas Mensos kedua kali di kawasan Indonesia timur, yang kini tengah dilanda bencana banjir bandang dan longsor.
“Kunjungan kali ini, saya ingin memastikan kebutuhan warga yang belum tersentuh bantuan terpenuhi dan mengajak masyarakat serta dunia usaha untuk turut membantu warga terdampak bencana,” katanya, NTT, Kamis (8/4/2021).
Senin dan Selasa sebelumnya, Mensos telah menemui dan menyapa penyintas bencana di Nusa Tenggara Barat dan NTT. Amukan Siklon Seroja menyebabkan banjir dan longsor di kedua wilayah ini dan mengakibatkan kerusakan serius, baik material maupun imaterial.
Kali ini, Mensos menempuh sejumlah titik kunjungan untuk memastikan masyarakat menerima bantuan. Mensos akan kembali ke Pulau Adonara, lalu ke Kepulauan Alokasikan, dan ke Sumba Timur.
Dari kunjungannya Senin dan Selasa lalu, Mensos mencatat, kesiapan Taruna Siaga Bencana (Tagana) sudah cukup baik. Namun karena ada keterbatasan peralatan, makanan yang disiapkan untuk pengungsi tidak bervariasi.
“Ini karena tidak ada kompor gas, jadi masaknya lama. Kita akan bawa kompor gas nanti. Selain itu, juga akan dibawa kering tempe, orek tempe, selain juga obat-obatan. Kami juga sedang mengusahakan alat berat,” katanya.
Risma memaklumi adanya harapan agar bantuan lekas sampai. Pada prinsipnya, kata Mensos, bantuan dari Kemensos sudah siap disalurkan. Hanya saja karena bencana membuat akses transportasi terkendala cuaca, maka akses jalan yang terputus juga menjadi tantangan tersendiri.
“Misalnya kemarin bantuan dari Maumere, mau nyeberang ke Odonara. Tapi karena cuaca ngga bagus, ya ngga bisa. Tapi untuk saya kemarin, saya paksakan,” katanya.
Bantuan Kemensos diterbangkan ke lokasi bencana dengan pesawat Hercules milik TNI.
Baca Juga: Banjir Bandang di Bima, Kemensos Kirim Bantuan Logistik Beberapa Tahap
“Ini bantuan dari Bapak Panglima TNI. Bentuk sinergitas antar instansi,” katanya.
Mengutip keterangan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), data per Rabu (7/4/2021), jam 14.000, tercatat warga meninggal dunia 124 orang, sebanyak 74 orang hilang, 129 orang luka-luka, dan 4.465 orang terdampak. Kemudian, sebanyak 688 rumah rusak berat, 272 rusak sedang, dan 154 rusak ringan. Selain itu, sebanyak 1.962 rumah terdampak, fasilitas umum sebanyak 87 unit, dan 24 fasilitas umum rusak berat.
Baik di NTB maupun NTT, Mensos memastikan penyintas bencana tercukupi kebutuhan dasarnya. Untuk memenuhi kebutuhan mendasar dan meringkan beban para penyintas bencana di NTB, Kemensos mengirimkan bantuan logistik, berupa permakanan, perlengkapan keluarga, peralatan evakuasi, serta peralatan sandang dengan total Rp1.254.302.685.
Adapun untuk penyintas bencana di NTT, Kemensos telah menyalurkan bantuan sebesar Rp2.704.056.695. Dengan perincian baantuan logistik tanggap darurat (buffer stock) sebesar Rp672.056.695; logistik tanggap darurat (belanja langsung) sebesar Rp672.000.000; santunan ahli waris untuk 83 jiwa sebesar Rp1.245.000.000; dan santunan korban luka berat sebanyak 23 jiwa dengan nilai Rp115.000.000.
Berita Terkait
-
Mensos Ajak Masyarakat Ringankan Beban Korban Bencana NTT dan NTB
-
Mensos Tinjau Langsung Kebutuhan Dasar Korban Bencana di Adonara
-
Data Tak Jelas, Ratusan Penerima Bansos Kemensos di Cimahi Dibekukan
-
Hari Ini PN Jaksel Gelar Sidang Praperadilan MAKI Terhadap KPK
-
Demi Pastikan Kebutuhan Pengungsi Tersedia, Mensos Kunjungi NTB
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik