Suara.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan mengeksekusi pejabat tinggi bidang pendidikan karena 'kegiatan anti-partai'. Pria bernama Park ini mengeluh tak menerima dukungan dan sumber daya dari pemerintah.
Menyadur New York Post Sabtu (10/04), pria 50-an tahun ini adalah ketua komisi non-Kementerian Pendidikan Tinggi untuk implementasi Undang-Undang Pendidikan Jarak Jauh.
Hasil penyelidikan Departemen Organisasi dan Bimbingan (OGD)mengungkap bahwa Park gagal mencapai kemajuan untuk menginformasikan pembelajaran jarak jauh.
Laporan juga menyebut komisi ini hanya berkumpul untuk mengkritik pemerintah. "Komisi non-kementerian ini didirikan pada bulan Juni tahun lalu," kata seorang sumber pada Daily NK.
"OGD melakukan investigasi karena [komisi gagal] membuat kemajuan dan karena beberapa mengkritik kebijakan pemerintah."
Mereka berkata, sebelum Undang-Undang Pendidikan Jarak Jauh diterapkan, seharusnya fasilitas dan peralatan yang diperlukan disiapkan lebih dahulu.
"Saya tidak mengerti kenapa pihak berwenang menerapkan tindakan itu, membuat komisi ini, dan memanggil profesor yang sibuk [jika mereka tidak akan memberikan komisi apapun sumber daya]," kata Park.
"Bahkan jika [kami] memberi saran, [mereka] hanya menyuruh [kami] untuk tutup mulut, jadi mari kita lakukan gerakan berkumpul dan kemudian pulang," katanya pada anggota komisi.
Komisi yang terdiri dari 20 profesor ini mengadakan pertemuan mingguan sehingga dianggap meresahkan. OGD meluncurkan penyelidikan setelah Presiden Universitas Kim Il Sung, Ri Guk Chol melapor ke Komite Sentral.
Baca Juga: Kim Jong Un Ingatkan Kelaparan 1990-an, Serukan Kerja Keras
"Semua orang tahu bahwa bangsa sedang mengalami kesulitan, tetapi kebijakan tidak dapat dijalankan dengan baik karena orang-orang seperti [Park], yang kepalanya tidak di tempat yang tepat," katanya, menurut outlet tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota