Suara.com - Menteri Pertanian Syarul Yasin Limpo mengajak para petani di Desa Srikaton, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan untuk memanfaatkan asuransi pertanian merespon ancaman gagal panen karena kemunculan hama tikus.
"Kenapa harus mengasuransikan lahan? Karena ancaman gagal panen bisa membuat petani menderita kerugian. Dan ini jelas turut mengganggu produktivitas. Dengan asuransi, petani tidak akan merugi," tuturnya, Sabtu (10/4/2021).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.
"Asuransi memiliki klaim sebesar Rp 6 juta perhektare yang akan dicairkan jika terjadi gagal panen. Dengan klaim itu, petani tidak akan merugi, mereka pun tetap memiliki modal untuk kembali tanam," katanya.
Lebih spesifik, Sarwo Edhy menyarankan petani mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
"Asuransi ini akan menjaga lahan sawah petani dari ancaman cuaca buruk, bencana alam, juga serangan organisme pengganggu tanaman dan hama, termasuk hama tikus," katanya.
Hampir 30% tanaman padi di seluruh lahan persawahan Dusun Bangunsari Desa Srikaton, mengalami kerusakan dan tidak bisa dipanen.
Kejadian tersebut sudah sering kali dirasakan oleh warga Srikaton ini yang bermata pencaharian sebagai petani, mereka mengeluh karna mengalami kerugian jutaan rupiah setiap hektarnya.
Petani merugi karena banyaknya, pengeluara biaya, seperti upah tanam, untuk membeli benih dan pupuk serta bahan bakar traktor yang digunakan untuk membajak sawah.
Berita Terkait
-
Kinerja Ekspor Tumbuh Positif, Langkah Pemerintah Diapresiasi
-
Inovasi Teknologi Pertanian, Mentan Resmikan Balai Penelitian Buah Tropika
-
Pupuk Melimpah, Petani Subang Percepat Masa Tanam
-
Paska Lebaran, Ketersediaan Pangan secara Nasional Dinilai Aman
-
Brebes Sosialisasikan Perda untuk Cegah Alih Fungsi Lahan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?