Suara.com - Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOpi) mengemukakan, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) paling lemah dalam sektor ekonomi, persoalan korupsi dan mengatasi Covid-19. Namun, responden juga menilai jika Presiden Jokowi menjadi sosok yang paling mumpuni mengatasi kelemahan itu.
Kelemahan pada sektor ekonomi menjadi yang paling banyak dipilih oleh 16,8 persen responden. Sementara, untuk posisi kedua diduduki oleh budaya korupsi yang dipilih sebagai kelemahan pemerintahan saat ini oleh 12,3 persen responden.
"Lalu mengatasi Covid-19 nomor 3," kata Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo saat memaparkan hasil survei secara virtual, Senin (12/4/2021).
Adapun kelemahan lainnya yang dipilih responden ialah pengangguran (5,7 persen), kurang tegas/teliti (5,1 persen), mendahulukan masalah politik (3,6 persen), pendidikan (3,2 persen), hingga kurang mendengarkan rakyat (3,1 persen).
Setelah itu, 1.260 responden diberikan pertanyaan lanjutan yakni siapa tokoh yang dapat menangani kelemahan pemerintah. Sebanyak 32,6 persen responden memilih Presiden Jokowi.
Kata Kunto, itu menjadi hal lumrah karena kebiasaan responden yang memberikan jawaban yang normatif.
"Well, ini khas dari jawaban responden Indonesia yang pertama sangat normatif dan yang kedua mereka punya penghargaan yang sangat tinggi terhadap presiden jadi ini akan selalu muncul," ujarnya.
Sementara untuk tokoh selanjutnya, sebanyak 14,1 persen responden memilih Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang dianggap mampu menangani permasalahan pemerintah.
Sedangkan, 10 persen responden lainnya menunjuk pemerintah sendiri lah yang sanggup menyelesaikan masalah.
Baca Juga: Salip Jokowi, Prabowo Subianto Dianggap Layak Jadi Presiden 2024
Survei itu digelar pada periode 29 Maret hingga 4 April 2021. Metode yang digunakan yakni telesurvei kepada responden yang tersebar di 34 provinsi.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
Terkini
-
Monas Resmi Bisa Digunakan untuk Event Keagamaan, Ini Kata Pramono Anung
-
Menteri Kehutanan Bantah Bahas Pembalakan Liar dengan Tersangka Azis Wellang di Meja Domino
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Faujian Esa Ditemukan Sakit di Lembang, Tak Terkait Aksi Demo
-
TAUD: Tuduhan Terhadap Delpedro Konspiratif, Penegakan Hukum Prematur untuk Cari Kambing Hitam!
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat