Suara.com - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mendalami kasus warga muntah darah setelah menjalani vaksinasi COVID-19 tahap dua asal Desa Potoan Laok.
"Saat ini, Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan sedang mendalami apakah sakit yang dialami warga tersebut, merupakan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) atau sebab lain," kata Humas Satgas COVID-19 Pemkab Pamekasan Sigit Priyono dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada wartawan di Pamekasan, Senin malam.
Warga yang mengalami muntah darah setelah mengikuti vaksinasi COVID-19 itu bernama Mario Tri Atnarto, asal Dusun Tengah, Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, Pamekasan.
Mario mengikuti vaksinasi COVID-19 bersama teman sekantornya di Dinas Pertanian Pamekasan.
Pegawai dengan nomor tiket P-GRIR2MSI ini menerima suntikan vaksin COVID-19 di Pademawu-13370301 pada 24 Maret 2021 dengan nama vaksin Coronavac, dengan vaksinasi kedua pada 7 April 2021.
Saat di lokasi vaksinasi, Atnarto tidak merasakan gejala apapun, hingga waktu tunggu 30 menit yang diberikan petugas selesai.
Hanya saja, setelah yang bersangkutan pulang ke rumahnya ia mengalami mual, lalu muntah darah. Pihak keluarga Atnarto menduga kuat hal itu akibat vaksinasi COVID-19, karena sebelumnya yang bersangkutan tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
Karena penyakitnya kian parah, Atnarto selanjutnya dirujuk ke puskesmas terdekat dari rumahnya, yakni di Puskesmas Larangan Badung.
Saat tiba di puskesmas itu, pasien diinfusus oleh petugas medis, karena kondisi tubuhnya lemah namun tidak langsung bisa, karena diduga mengalami pembekuan darah.
Baca Juga: Turut Sukseskan Percepatan, Shell Gelar Vaksinasi Lansia di Marunda Bekasi
"Setelah empat kali dicoba, akhirnya bisa, tadi," kata kerabat Atnarto, Syaifullah Munir, kepada wartawan di Pamekasan, Senin malam.
Kasus yang menimpa Mario Tri Atnarto ini tidak menimpa ratusan warga lainnya yang juga divaksin dengan jenis vaksin yang sama, yakni Coronavac. [Antara]
Berita Terkait
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Cerita Sedih di Balik Viral Spanduk Desa Maling di Pamekasan: Motor hingga Emas hilang Tak Berhenti
-
Noda di Laga Super League: Suporter Persis Solo Mabuk Picu Kericuhan, Kini Diciduk Polisi
-
Silaturahmi ke Ulama Madura, Kapolri Listyo Sigit Titip Pesan Mendalam
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Baru Menjabat, KSP Qodari Langsung Kaji Kebijakan Impor BBM Satu Pintu, Waspadai 'Blind Spot'
-
Tangkap Delpedro Marhaen dkk, Asfinawati: Logika Sesat, Polisi Anggap Demo Perbuatan Terlarang!
-
Apakah Boleh Erick Thohir Jadi Ketum PSSI dan Menpora Sekaligus? Ini Aturannya
-
Tangis Pecah di Sertijab KSP: M. Qodari Gantikan AM Putranto, Agenda Perumahan Jadi Prioritas
-
Misteri Orang Hilang Pasca-Demo Rusuh, Eko Ditemukan Jadi Nelayan di Kalteng
-
Demo Ojol di DPR Sepi Imbas Ada Pecah Sikap soal Pemotongan Komisi
-
Terjerat Utang Pinjol, Perempuan di Depok Nekat Karang Kisah Begal hingga Bikin Geger Warga
-
Detik-detik Mencekam Evakuasi 6 Kopassus di Elelim, Diserang Massa Saat Rusuh Berdarah di Papua
-
Ketua Animal Defenders Indonesia Jadi Tersangka Penipuan, Kasus Bermula dari Laporan Melanie Subono
-
Qodari Ungkap Perbedaan KSP Era Baru: Lebih Fokus pada Verifikasi Lapangan dan Pendekatan Holistik