Suara.com - Kerajaan Inggris tengah mempersiapkan pemakaman untuk Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II, yang meninggal hari Jumat lalu (09/04) di usia 99 tahun.
Upacara pemakaman kerajaan akan diadakan di Kapel St George, di halaman Kastil Windsor, pada hari Sabtu, 17 April pukul 15:00 BST (21:00 WIB). Acara tersebut akan disiarkan di televisi.
Berikut yang kami ketahui tentang rencana untuk hari pemakaman itu:
Di mana pemakaman akan berlangsung?
Pangeran Philip, semasa hidup, dikabarkan meminta pemakaman yang sederhana dan tidak ingin masyarakat melihat peti matinya.
Jenazahnya akan ditaruh di kapel pribadi di Kastil Windsor sampai hari pemakaman.
- Kehidupan Pangeran Philip dalam gambar
- Belasungkawa mengalir atas wafatnya Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth
- Pangeran Philip, pria yang mencurahkan hidupnya 'agar Ratu Elizabeth II bisa bertakhta'
Peti mati pria bergelar Duke of Edinburgh itu dibungkus dengan bendera pribadinya, yang disebut standard. Bendera tersebut mewakili elemen-elemen hidupnya, mulai dari garis keturunan Yunani hingga gelar Kerajaan Inggrisnya. Karangan bunga juga ditempatkan di peti mati.
Ketika Philip bertunangan dengan Putri Elizabeth pada tahun 1946, dia melepaskan gelar Yunaninya dan menjadi warga negara Inggris, dengan mengambil nama marga ibunya, Mountbatten.
Oleh karena itu, keluarga Mountbatten juga terwakili pada standard, di samping gambar yang mewakili Kota Edinburgh - karena dia menjadi Duke of Edinburgh ketika menikah dengan Elizabeth.
Apa yang terjadi pada hari pemakaman nanti?
Untuk Duke of Edinburgh, akan diadakan pemakaman seremonial, bukan pemakaman kenegaraan. Ada sedikit perbedaan antara keduanya - pemakaman kenegaraan biasanya dikhususkan untuk raja, meskipun perdana menteri di masa perang, Winston Churchill, diberi pemakaman kenegaraan. Ibu Suri, sebagai ibunda Ratu Elizabeth II, mendapat pemakaman seremonial pada 2002, begitu pula Diana, Princess of Wales, pada 1997.
Baca Juga: Operation Forth Bridge: Peti Jasad Pangeran Philip Akan Diantar Land Rover
Pembatasan kerumunan dan jumlah hadirin dalam pemakaman berarti upacara pemakaman sang Duke of Edinburgh tidak akan semegah biasanya - meskipun Istana mengatakan ini memang "sesuai keinginan Duke" dan akan tetap "merayakan dan mencerminkan" kehidupan yang penuh pengabdian.
Pada hari pemakaman, peti mati akan dipindahkan dari kapel pribadi ke pintu masuk kenegaraan Kastil Windsor. Ia kemudian ditaruh pada mobil Land Rover, yang turut didesain oleh sang Duke sendiri, untuk dibawa ke Kapel St. George yang tidak jauh dari situ.
Di dalam kapel, layanan pemakaman akan dimulai saat peti mati dibawa ke ruangan yang disebut Quire, dan ditempatkan di atas panggung yang disebut catafalque.
Tanda kebesaran sang Duke - medali dan piagam yang diberikan kepadanya oleh Inggris dan negara-negara Persemakmuran - tongkat Field Marshal, Royal Air Force Wings, serta lencana dari Denmark dan Yunani akan dipajang di atas altar di Kapel St George.
Setelah kebaktian pelepasan, Duke of Edinburgh akan dikebumikan di pemakaman kerajaan.
Siapa yang akan menghadiri pemakaman?
Pembatasan sosial di Inggris hanya mengizinkan 30 orang untuk menghadiri pemakaman, dengan menjaga jarak. Hadirin diharapkan mengenakan masker yang sesuai dengan standar pemerintah. Para pengusung jenazah dan pendeta tidak termasuk dalam jumlah hadirin.
Perincian tamu undangan belum diumumkan. Pangeran Harry akan hadir tetapi istrinya, Meghan, yang sedang hamil, tidak akan berangkat dari AS atas saran dokter.
Harry, yang bergelar Duke of Sussex, tinggal di AS bersama Meghan, Duchess of Sussex, dan belum kembali lagi ke Inggris sejak mengundurkan diri dari kewajiban mereka sebagai anggota keluarga kerajaan senior tahun lalu.
Berdasarkan pengaturan sebelumnya untuk hari-hari setelah kematian Duke, yang disebut dengan kode Forth Bridge, ribuan orang akan berkumpul di London dan Windsor. Beberapa dari mereka bahkan berkemah demi mendapatkan tempat yang bagus untuk menonton prosesi militer.
Ratusan anggota angkatan bersenjata juga akan berbaris di jalan-jalan untuk menghormati sang Duke, beserta ribuan petugas polisi untuk mengendalikan massa.
Tetapi sejak pandemi, penyelenggara telah membuat rencana darurat yang akan mencegah terbentuknya kerumunan massa jika sang Duke meninggal.
Apa yang terjadi setelah itu?
Inggris saat ini berada dalam masa berkabung nasional, yang akan berakhir pada hari pemakaman.
Bendera Union Jack dan bendera-bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang di semua gedung pemerintah. Union Jack di gedung-gedung kerajaan, yang bukan tempat tinggal Ratu, juga akan berkibar setengah tiang.
Bendera Royal Standard, yang mewakili kedaulatan dan keberlangsungan monarki, tidak pernah dikibarkan setengah tiang dan akan dikibarkan satu tiang penuh di tempat Ratu berada.
Keluarga Kerajaan akan menjalani dua minggu berkabung - namun para anggotanya akan tetap menghadiri pertemuan dan mengenakan pita hitam tanda berkabung jika situasi dan kondisi memungkinkan.
Penghormatan senjata dilakukan di seluruh Inggris dan di Gibraltar pada tengah hari pada hari Sabtu (10/04).
Senjata militer menembakkan 41 peluru pada satu putaran setiap menit selama 40 menit di Edinburgh, Cardiff, London, Kastil Hillsborough di Irlandia Utar, dan di pangkalan angkatan laut Devonport dan Portsmouth.
Kapal Angkatan Laut Kerajaan yang sedang berada di laut, termasuk HMS Diamond dan HMS Montrose, juga memberikan penghormatan kepada duke, yang bertugas sebagai perwira angkatan laut selama Perang Dunia Kedua dan menjabat, di antara gelar lainnya, kantor Lord High Admiral.
Sebagai penghormatan, partai-partai politik terbesar di Inggris, Skotlandia, dan Wales untuk sementara menangguhkan jadwal kampanye untuk pemilihan umum bulan depan.
Majelis rendah parlemen Inggris, House of Commons, akan berkumpul pada hari Senin (12/04) untuk memberikan penghormatan kepada Duke of Edinburgh.
Berita Terkait
-
Segini Kekayaan Pangeran Harry yang Gelar Kerajaannya Bakal Dicabut
-
Perusahaan Cadbury Dibuang dari Kerajaan Inggris, Apa Penyebabnya?
-
Usai Borong Oscar, Sutradara Oppenheimer Dapat Gelar Kehormatan dari Kerajaan Inggris
-
Harta Karun Tersembunyi Assad: Potret Ratu Elizabeth II Ditemukan di Istana yang Dikuasai Pemberontak
-
Donald Trump Pernah Bikin Ratu Elizabeth II Marah Besar Gara-gara Hal Ini
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP
-
Tim Independen LNHAM Terbentuk, Bakal Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus 2025
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Pengamat: Keberanian Dasco Minta Maaf dan Bertemu Mahasiswa jadi Terobosan Baru DPR
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun
-
18 WNI dari Nepal Tiba di Tanah Air Hari Ini, Dipulangkan di Tengah Krisis Politik
-
Di Balik Mundurnya Rahayu Saraswati, Mahfud MD Sebut Ada 'Badai Politik' Menerjang DPR
-
Dugaan Korupsi Tol CMNP Mulai Diusut, Siapa Saja yang Diperiksa Kejagung?