Suara.com - Uzbekistan mengklaim mencapai hasil yang signifikan di bidang perlindungan hak asasi manusia atau HAM.
Parameternya, Uzbekistan menggandeng PBB dan banyak oragnisasi Internsional, serta membentuk modelnya sendiri, untuk melindungi HAM.
"Uzbekistan telah membentuk modelnya sendiri tentang penerapan standar HAM internasional secara sistematis dan bertahap ke dalam undang-undang nasional, dan praktik penegakan hukum," demikian keterangan tertulis Kedutaan Usbekistan yang diterima Suara.com, Senin (19/4/2021).
Menurut pernyataan tersebut, Uzbekistan telah bergabung dengan lebih dari 80 instrumen utama HAM internasional. Itu termasuk meratifikasi 6 perjanjian utama PBB dan 4 Protokol Opsional.
PBB dan Republik Uzbekistan memiliki sejarah kerja sama selama hampir 30 tahun, yang dimulai sejak Uzbekistan bergabung dengan PBB sebagai anggota penuh, 2 Maret 1992.
Dalam pernyataan tersebut juga disebutkan, "dalam kerangka kerja sama antara Uzbekistan dan PBB di bidang HAM, hanya dalam empat tahun terakhir, hasil yang sangat signifikan telah dicapai, yang belum pernah dicapai selama 75 tahun terakhir."
Kerja sama itu meliputi aktivitas memerangi ancaman modern dan tantangan keamanan; stabilisasi situasi dan rekonstruksi Afghanistan; non-proliferasi senjata pemusnah massal; memecahkan masalah lingkungan, khususnya mengurangi konsekuensi tragedi Laut Aral; dan, pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan; perlindungan HAM dan kebebasan.
Dalam beberapa tahun terakhir, sebagai bagian dari pelaksanaan Strategi Aksi di lima bidang prioritas pembangunan pada periode 2017-2021, komunikasi Uzbekistan dengan PBB semakin meningkat. Uzbekistan sudah mulai lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan Majelis Umum dan badan khusus PBB.
Secara khusus, Uzbekistan telah dikunjungi oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Zeid Ra'ad Al-Hussein, dan Pelapor Khusus PBB untuk kebebasan beragama atau berkeyakinan Ahmad Shaheed.
Baca Juga: DPR Galang Kerjasama dengan Parlemen Uzbekistan
Uzbekistan juga pernah dikunjungi Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB, Kepala Pusat Regional PBB untuk Diplomasi Pencegahan Asia Tengah Natalia Gherman, perwakilan independensi hakim dan pengacara Diego Garcia Sayan, dan masih banyak perwakilan lainnya dari PBB dan struktur khususnya.
"Sebagai hasil dari kunjungan pejabat PBB, dan pertemuan tersebut, sejumlah rencana tindakan praktis, road map untuk pengembangan kerja sama antara Uzbekistan dan PBB diadopsi dan sedang dilaksanakan," jelas pernyataan tersebut.
Sistem PBB secara signifikan meningkatkan dukungan kepada Uzbekistan dalam menangani berbagai masalah pembangunan di berbagai bidang, termasuk kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial, pelestarian nilai-nilai budaya, perlindungan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati, pemberantasan perdagangan narkoba dan penyebaran penyakit HIV / AIDS.
Peristiwa penting adalah partisipasi Presiden Republik Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev pada sesi perayaan ke-72 dan ke-75 Sidang Umum PBB.
Berkat suasana kerja sama yang baru, Uzbekistan menjadi peserta aktif dalam proses di semua bidang kegiatan PBB, yang berdampak positif pada hubungan negara-negara anggota dengan Uzbekistan.
Semua inisiatif yang diajukan oleh Uzbekistan dalam kerangka PBB telah mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat internasional dan hari ini mereka memberikan kontribusi praktis yang signifikan untuk memastikan perdamaian universal, stabilitas dan pembangunan berkelanjutan, serta perlindungan terhadap HAM.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu