Suara.com - Poliisi pembunuh George Floyd, Derek Chauvin divonis bersalah dalam persidangan yang berlangsung kemarin. Keputusan ini dianggap setimpal, bagi mereka yang menyuarakan keadilan untuk warga kulit hitam atau Afro Amerika.
Menyadur ABC11 Rabu (21/04), Presiden AS Joe Biden menyebut vonis itu sebagai langkah besar menuju keadilan di Amerika. "Kesempatan pertama kami dalam menangani rasisme sistemik."
Wakil Presiden AS, Kamala Harris mengatakan vonis ini memang tak bisa menghilangkan rasa sakit, namun bisa memberi rasa lega atas keadilan. "Ukuran keadilan tidak sama dengan keadilan yang setara," kata Harris."
Lalu sejauh apa vonis ini mengubah Amerika? Sambil menyebut ini sebagai bagian dari warisan Floyd, Kamala Harris mengatakan anggota parlemen kini bisa mengambil undang-undang yang akan mereformasi kepolisian di Amerika.
Secara spesifik, AS memiliki sistem kepolisian yang luas dan terdesentralisasi di mana negara itu memiliki sekitar 18.000 departemen kepolisian.
Masing-masing departemen menggunakan kebijakan kekuatan, praktik perekrutan dan mekanisme pengawasan mereka sendiri. Hal ini membuat reformasi universal hampir mustahil.
Medaria Arradondo, kepala polisi kulit hitam pertama di Minneapolis pernah menggugat departemennya atas diskriminasi ketika dia berjuang untuk naik pangkat.
Kini dengan adanya vonis bersalah pada Derek Chauvin, polisi 'pembunuh' yang sudah 19 tahun berkerja di kepolisian, diharapkan tak ada lagi diskriminasi terhadap ras dan warna kulit.
Sementara itu, keputusan sidang juga membuat staf presiden kewalahan karena pidato yang sudah mereka siapkan untuk 'Rencana Pekerj Amerika' harus dirombak ulang.
Baca Juga: Remaja yang Rekam Insiden George Floyd Terima Penghargaan Keberanian
Mereka harus membuat pidato baru yang isinya menyesuaikan hasil keputusan sidang. Para ajudan langsung mempelajari bahasa baru untuk pernyataan presiden selama sekitar seminggu terakhir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Drama Tangis di Gang Royal! 3 PSK Kena Razia, Ngaku Jualan Kopi Padahal Kepergok di Kamar
-
Setahun Pemerintahan Prabowo, Pengamat Kasih Nilai Enam
-
Pengamat Sarankan Pramono Bangun Rusun di Blok M: Bakal Diminati Gen Z
-
Tak Hanya Prabowo, Adik Kandung Hashim Djojohadikusumo Juga Ditawari Sogokan Nyaris Rp25 Triliun
-
Diungkap Hasyim, Prabowo Mau Disogok Rp16,5 Triliun dari 'Orang Nekat'
-
Bakal Gelar Ratas di Kertanagara, Prabowo Panggil Mendikti Lagi Bahas Hal Ini
-
Presma UIN Alauddin: Prabowo Serius Tegakkan Hukum dengan Reformasi Sistemik
-
Libatkan Pemerintah Pusat, Pramono Bakal Bentuk Satgas Pembenahan Kota Tua
-
BRIN Temukan Mikroplastik dalam Hujan, Pemprov DKI: Ini Alarm Lingkungan
-
Demi Kota Tua Hidup, Kampus IKJ Bakal Dipindahkan Gubernur Pramono dari TIM Cikini