Suara.com - Rusia mengumumkan pada Selasa (20/04), pihaknya berharap dapat meluncurkan stasiun orbitnya sendiri tahun 2025, di tengah pertimbangan Moskow untuk menarik diri dari program Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin mengatakan bahwa pekerjaan pada modul pertama stasiun baru telah dimulai, setelah para pejabat mengisyaratkan bahwa Rusia tengah mempertimbangkan untuk menarik diri dari ISS.
Roscosmos memastikan pada hari Senin (19/04) bahwa keputusan tersebut memang belum dibuat.
"Ketika kami membuat keputusan, kami akan memulai negosiasi dengan mitra kami mengenai bentuk dan kondisi kerja sama setelah 2024," kata badan antariksa itu kepada AFP dalam sebuah pernyataan.
Rencana peluncuran stasiun luar angkasa diumumkan di tengah meningkatnya ketegangan yang disebabkan tuduhan spionase, peningkatan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina, dan kesehatan tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny yang memburuk.
"Modul inti pertama dari stasiun orbit Rusia yang baru sedang dikerjakan," kata Rogozin dalam sebuah pernyataan di aplikasi Telegram.
Dia mengatakan perusahaan luar angkasa Rusia, Energia, juga berharap modul tersebut siap diluncurkan tahun 2025.
Proyek ambisius Rusia
Diluncurkan pada tahun 1998 dengan melibatkan Rusia, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan Badan Antariksa Eropa, ISS merupakan salah satu kolaborasi internasional paling ambisius dalam sejarah manusia.
Baca Juga: Lebih dari 5.000 Ton Debu Luar Angkasa Jatuh ke Bumi Setiap Tahun
Rusia sempat kehilangan monopoli dalam penerbangan berawak ke ISS pada tahun lalu setelah misi pertama perusahaan AS, Space X, sukses dijalankan.
Terlepas dari pengalaman masa lalu, Rogozin mengumumkan serangkaian rencana ambisius, meski banyak analis menilai Presiden Vladimir Putin lebih tertarik memodernisasi teknologi militer dibanding eksplorasi ruang angkasa. ha/pkp (AFP)
Berita Terkait
-
Astronot Cina Sukses Gelar Barbeque Pertama dalam Sejarah di Luar Angkasa
-
ISS Pensiun! NASA Akan Jatuhkan Stasiun Luar Angkasa Raksasa ke 'Kuburan Satelit' pada 2031
-
Mengerikan! Pemain Zenit St Petersburg Hampir Diculik Geng Bertopeng di Rusia
-
Ditanya Standar Ganda soal Israel dan Rusia, Presiden FIFA Malah Bahas Konflik ASEAN
-
Juarai All Around Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, Angelina Melnikova Sempat Ingin Pensiun
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional