Suara.com - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, akan ada krisis kepercayaan di tengah masyarakat terkait tes Covid-19 sebagai syarat melakukan perjalanan.
Krisis itu kemungkinan timbul menyusul terungkapnya kasus penggunaan alat bekas antigen di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara.
"Jangan sampai gara-gara ini timbul krisis kepercayaan masyarakat akan tes perjalanan. Apalagi banyak masyarakat yang menggunakan tes ini karena salah satu syarat wajib perjalanan. Yakni dalam aturan pengetatan mudik ada syarat bahwa seluruh moda transportasi harus melalui uji rapid antigen," kata Didi kepada wartawan, Kamis (29/4/2021).
Didi mengatakan, kasus penggunaan alat antigen Covid-19 bekas di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara tidak bedanya dengan korupsi.
Ia berujar komersialisasi alat bekas untuk kepentingan ekonomi mencari untung tersebut sebagai tindakan kriminal di tengah pandemi. Apalagi jika melihat imbasnya yang begitu besar bagi kesehatan dan keselamatan masyarakat.
"Tidak beda dengan korupsi bansos, korupsi apapun yang terkait penanganan pandemi adalah kejahatan besar. Apalagi kita tengah berjuang melindungi ratusan juta nyawa rakyat Indonesia.
Sebelumnya jangan lupa ada kasus masker palsu, kasus mafia karantina WNA yang masuk Indonesia dan sekarang kasus swab tes antigen," kata Didi.
Didi berujar penggunaan alat bekas antigen sangat berbahaya untuk akurasi hasil testing sebagai tahap awal 3T. Apabila hasil testing tidak akurat, maka akan merembet kepada tahapan tracing dan treatment yang salah langkah.
Syarat Perjalanan Tak Perlu Swab
Baca Juga: Legislator: Kasus Antigen Bekas Tidak Beda dengan Korupsi
Penggerebekan layanan rapid test di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang, Sumatra Utara, gara-gara penggunaan alat tes antigen bekas, membuat kesal relawan sekaligus aktivis kesehatan dr Tirta.
Ia pun kembali menegaskan bahwa swab antigen tak perlu dijadikan syarat melakukan perjalanan.
Alumnus FKKMK UGM ini menyampaikan pendapat tersebut lewat video yang ia unggah di Instagram pada Rabu (28/4/2021).
"Nih. Kasus yang sama terulang kembali. Kenapa kok bisa digerebek? Lihat. Menggunakan alat steril swab stuck bekas, bos. Kayak, kasus yang sama bisa terulang kembali terus-terusan gitu, lo," kata dia.
Menurut dr Tirta, ditetapkannya hasil tes antigen sebagai syarat perjalanan tidaklah relevan.
Maka dari itu, sebaiknya, kata pria bernama lengkap Tirta Mandira Hudhi ini, penerapan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) adalah yang paling penting bagi para pelaku perjalanan selama pandemi Covid-19.
Berita Terkait
-
Legislator: Kasus Antigen Bekas Tidak Beda dengan Korupsi
-
Ratusan Orang Dites Antigen di Bandara Kualanamu Sebelum Digerebek Polisi
-
Kimia Farma Belum Minta Maaf soal Alat Tes Antigen Bekas, Ini Alasannya
-
Kasus Alat Tes Antigen Bekas, Kadiskes Sumut: Sudah Penipuan Itu!
-
Biadab, Pegawai Kimia Farma Gunakan Alat Swab Tes Bekas di Bandara
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan