Suara.com - Guna mencegah penularan Covid-19, pihak Terminal Terpadu Pulo Gebang menggelar tes GeNose 19 secara acak terhadap para calon penumpang. Pemeriksaan itu telah berlangsung sejak Rabu (21/4/2021) lalu.
Hingga hari ini, Senin (3/5/2021), sebanyak 10 penumpang dinyatakan positif Covid-19. Dari total 155 penumpang yang menjalani tes GeNose, sebanyak 145 penumpang dinyatakan negatif.
"Pelaksanaan tes GeNose C19 di Terminal Terpadu Pulo Gebang, per- Rabu, 21 April sampai hari ini, Ada 10 yang positif Covid-19 selama pelaksanaan," kata Kepala Satuan Pelaksana Operasi Terminal Pulo Gebang, Afif Muhroji saat dikonfirmasi, Senin (3/5/2021).
Terhadap mereka yang dinyatakan positif Covid-19, pihak Terminal Terpadu Pulo Gebang melarang melanjutkan perjalanan. Tak hanya itu, Afif mengatakan jika pihaknya langsung berkoordinasi dengan tim kesehatan dari puskesmas terdekat.
"Kami berkoordinasi dengan tim kesehatan dari puskesmas, disarankan untuk tes PCR, isoman dan dilarang utk melanjutkan perjalanan," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Terminal Terpadu Pulo Gebang, Bernard Pasaribu mengatakan, per-tanggal 2 Mei kemarin tercatat ada 203 bus dan 1.693 penumpang yang berangkat dari terminal ini. Rata-rata penumpang menuju Sumatera dan sebagian Jawa.
"Kebanyakan penumpang menuju Sumatera dan sebagaian Jawa, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur," ungkap Bernard.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan sebelumnya pihaknya hanya membuka terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur. Namun kali ini Terminal Kalideres, Jakarta Barat juga boleh beroperasi untuk layanan AKAP.
"Iya yang dibuka hanya Terminal Pulo Gebang dan Kalideres," ujar Syafrin, Rabu (28/4).
Baca Juga: Gagal Mudik, 10 Orang Positif Corona di Terminal Pulo Gebang
Lalu untuk terminal lainnya yang biasanya melayani AKAP seperti di terminal Kampung Rambutan dan Tanjung Priok akan ditiadakan selama masa larangan mudik. Kebijakan penambahan terminal untuk beroperasi ini disebutnya berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian Perhubungan.
"Pergerakan untuk ke wilayah barat itu juga perlu difasilitasi, sehingga letak terminal yang ideal ada di Kalideres. Kemudian, di sisi timur Jakarta ada di Pulo Gebang," tuturnya.
Kendati demikian, Syafrin meminta agar masyarakat yang ingin bepergian ke luar kota menggunakan bus harus menunjukan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM). Jika tak memilkinya, maka otomatis tak biasa keluar dari Jabodetabek.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati