Suara.com - Beredar di media sosial, klaim yang menyebut Komnas HAM merupakan milik Keluarga Cendana dan kini melindungi teroris Papua.
Klaim itu dibagikan oleh akun Hans Chaniago II ke dalam grup Facebook Buzzer NKRI Solid dengan menyertakan sejumlah foto.
Foto sebagaimana disematkan diklaim menampilkan sosok Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, dengan Tommy Soeharto.
Selain itu, unggahan itu juga menyantumkan gambar lain yang mengatakan bahwa Komnas HAM bekerja sama dengan elit Papua untuk melindungi kelompok teroris Papua agar tidak dimusnakan oleh TNI/Polri.
Narasi:
"HAM-BURGER milik orang yang dulu punya saham di PT Freeport. Jejak digital memang kejam mace..pace".
Lalu benarkah klaim itu?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran turnbackhoax.id -- media jaringan Suara.com, klaim yang menyebut Komnas HAM boneka Keluarga Cendana dan melindungi teroris Papua tidak benar.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Pasukan Elite AL Denjaka Diterjunkan Tumpas KKB Papua?
Komnas HAM melalui jejaring Twitter resminya mengatakan bahwa orang dalam foto yang beredar bukan Ahmad Taufan Damantik, ketua Komnas HAM.
Dalam klarifikasi, Komnas HAM juga menegaskan bahwa Ketua Komnas HAM tidak pernah bertemu dengan Keluarga Cendana dalam kesempatan apapun.
Adapun hasil periksa fakta yang sama pernah diunggah pula pada situs turnbackhoax.id dengan judul "[SALAH] Foto 'ternyata Ahmad Taufan Damanik ketua Komnas HAM boneka cendana".
DI samping itu, tidak ada pula pernyataan Komnas HAM yang mengatakan bahwa Komnas HAM melindungi kelompok bersenjata Papua. Menyadur Detik, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengatakan bahwa Komnas HAM mengutuk keras segala bentuk kekerasan yang dilakukan kelompok bersenjata Papua.
"Tentu saja kami mengutuk keras berbagai aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan bersenjata, baik yang ditujukan kepada orang sipil maupun kepada aparat keamanan. Seruan tokoh agama dan masyarakat Papua yang disampaikan ke Komnas HAM selama ini selalu menginginkan penyelesaian damai agar masyarakat Papua bisa hidup aman dan meneruskan pembangunan daerah mereka yang sangat tertinggal dibandingkan daerah lain di Indonesia," katanya.
KESIMPULAN
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!