Suara.com - Pemerintah Jerman melarang sebuah organisasi Muslim yang dituduh mendukung terorisme secara global dari sumbangan yang dikumpulkannya.
Menyadur ABC News, Kamis (6/5/2021) pemerintah Jerman pada Rabu melarang sebuah organisasi Muslim yang dituduh mendanai terorisme dari sumbangan yang dikumpulkannya.
Kementerian Dalam Negeri Jerman mengungkapkan jika polisi menggerebek gedung yang terkait dengan sebuah kelompok bernama Ansaar International di 10 negara bagian.
Kementerian menduga uang yang dikumpulkan organisasi tersebut untuk membantu kelompok-kelompok seperti afiliasi Al-Qaeda Suriah yang dikenal sebagai Front Nusra, kelompok Palestina Hamas dan al-Shabab di Somalia.
Sumbangan tersebut, Kementerian menjelaskan, seolah-olah digunakan untuk proyek-proyek kesejahteraan sebagai tipu muslihatnya.
"Organisasi Ansaar International dan suborganisasinya dilarang. Jaringan tersebut mendanai terorisme secara global dengan sumbangannya," cuit juru bicara Kementerian Dalam Negeri.
Lebih dari 1.000 petugas polisi menggerebek gedung dan ruang kantor di seluruh Jerman dan menyita sekitar 150.000 euro (Rp 2,5 miliar).
"Ketika ingin memerangi terorisme, seseorang perlu mengeringkan sumber dananya," kata Kementerian Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer.
Horst Seehofer menduga bahwa Ansaar International "menyebarkan pandangan Salafi tentang dunia dan mendanai teror di seluruh dunia dengan menyamar sebagai bantuan kemanusiaan."
Baca Juga: Protes soal HAM, Filsuf Habermas Tolak Penghargaan dari Uni Emirat Arab
Seorang pria yang menjawab panggilan telepon di kantor pusat organisasi di kota Duesseldorf, Jerman barat, langsung menutup telepon ketika The Associated Press meminta komentar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf