Suara.com - Para pemimpin agama dari 60 negara pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Turki mengatakan bahwa aksi Israel di Masjid Al Aqsa tidak dapat diterima.
Menyadur Anadolu Agency, Rabu (12/5/2021) Direktorat Urusan Agama Turki atas perintas Presiden Recep Tayyip Erdogan mengadakan pertemuan dan deklarasi mengenai peristiwa kerusuhan di Yerusalem.
Ali Erbas selaku kepala Direktorat Urusan Agama Turki menyatakan para direktur urusan agama atau menteri dari 60 negara ambil bagian dalam pertemuan tersebut.
Ali mengungkapkan jika pertemuan tersebut menghasilkan deklarasi persatuan kepada komunitas internasional untuk mendukung Palestina.
Deklarasi tersebut mengatakan Yerusalem adalah kota Muslim yang menyimpan kenangan para nabi dan warisan umat manusia yang paling penting.
"Kota damai di mana berbagai ras, bahasa, kepercayaan hidup bersama di bawah dominasi Muslim selama 13 abad telah menjadi tanah kesakitan dan air mata terakhir karena kebijakan negara teror," katanya.
"Komunitas yang ganas dan tiran yang sama sekali mengabaikan hukum internasional, moralitas, dan nilai-nilai sakral melanggar kesucian Yerusalem," jelas Ali.
Ini menekankan bahwa komunitas menghalangi masuk dan keluarnya Muslim ke Yerusalem dan kebebasan beribadah publik terutama di Al-Aqsa dan Kubah Batu.
"Kami sangat mengutuk sikap tidak manusiawi ini," kata Ali. "Dengan sikap ini, negara teror Israel adalah penghambat terbesar perdamaian di kawasan itu."
Baca Juga: Serangan Dini Hari, Hamas Gempur Israel dengan Ratusan Roket
"Kunci untuk mencapai perdamaian dunia terletak di Timur Tengah, dan kunci untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah terletak di Yerusalem," tegasnya.
"Perdamaian di Yerusalem akan dimungkinkan dengan penghentian segera pendudukan serta pemulihan hubungan agama, sejarah, dan sosial-budaya Muslim dengan kota itu," menurut deklarasi tersebut.
Ini adalah tugas semua umat manusia, termasuk orang Yahudi, Kristen, dan komunitas internasional, untuk membela keadilan dan hukum di Yerusalem, tambahnya.
Sejak awal bulan suci Ramadhan, otoritas Israel menyerang jemaah saat mereka shalat di dalam Masjid Al-Aqsa dan mengusir sejumlah keluarga Palestina meninggalkan rumah mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Ketegangan menyebar dari Yerusalem Timur ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina di Gaza berjanji akan membalas serangan Israel di Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah.
Tentara Israel mengatakan pada Senin malam bahwa mereka telah melancarkan serangan militer untuk membalas gempuran roket dari Jalur Gaza.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri