Suara.com - Presiden, perdana menteri, dan menteri pertahanan Mali ditahan oleh para pejabat militer, Senin (24/5/2021), dalam kekacauan politik yang mendalam --hanya beberapa bulan setelah kudeta militer menggulingkan presiden sebelumnya, kata beberapa sumber.
Presiden Bah Ndaw, Perdana Menteri Moctar Ouane, dan Menteri Pertahanan Souleymane Doucoure dibawa ke pangkalan militer di Kati di luar Ibu Kota Bamako.
Penangkapan itu berlangsung beberapa jam setelah dua anggota militer kehilangan posisi mereka dalam perombakan pemerintahan, kata sumber diplomatik dan pemerintah.
Penahanan mereka terjadi setelah militer pada Agustus tahun lalu menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita.
Perkembangan di Mali kemungkinan akan memperburuk ketidakstabilan di negara Afrika Barat itu, tempat berbagai kelompok garis keras yang bengis dan memiliki ikatan dengan Al Qaida serta ISIS menguasai sebagian besar wilayah gurun di utara.
Ketidakstabilan politik dan pertikaian militer di Mali telah mempersulit upaya negara-negara Barat maupun tetangga untuk menyokong negara miskin tersebut.
Keadaan di Mali juga berpengaruh pada keamanan di kawasan.
Presiden Ndaw dan PM Ouane sebelumnya diberi tugas mengawasi masa peralihan selama 18 bulan untuk mengembalikan Mali ke pemerintahan sipil pascakudeta Agustus.
Namun, kedua pemimpin itu tampaknya bergerak bertentangan dengan kendali militer pada beberapa posisi kunci.
Baca Juga: Bayi Kembar 9 Dilahirkan Perempuan Mali, Hanya 7 Terlihat di Pemindai
"Tindakan itu kemungkinan ditujukan agar mereka mendapatkan kembali posisi mereka," kata seorang mantan pejabat tinggi Mali kepada Reuters soal penahanan oleh militer pada Senin.
Belum ada kejelasan soal apa sebenarnya tujuan utama militer melakukan penahanan. Seorang pejabat militer di Kati mengatakan tindakan pada Senin itu bukan merupakan penangkapan.
"Apa yang telah mereka lakukan tidak bagus," kata sumber itu. Ia merujuk pada perombakan kabinet.
"Kami memberi tahu mereka, keputusan akan diambil."
Pangkalan militer Kati telah beberapa kali mengakhiri kekuasaan para pemimpin Mali.
Agustus tahun lalu, militer menggiring Presiden Keita ke Kati dan memaksanya mundur.
Berita Terkait
-
Intip Pembuatan Moni, Bubur Tradisional Khas Mali untuk Menu Berbuka Puasa
-
Kelompok Sipil Myanmar: 706 Orang Tewas Sejak Kudeta Militer
-
10 Polisi Myanmar Tewas Diserang Tentara Etnik Pro Demonstran
-
Kudeta Myanmar: Warga Mengungsi ke India Menyusuri Jalur Setapak dan Got
-
Aktor Paing Takhon Ditangkap saat Sedang Sakit
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting