Suara.com - Kepolisian Sulawesi Tengah memastikan bahwa Ali Kalora akan tetap diproses hukum, meski dia menyerahkan diri. Sebenarnya siapa Ali Kalora?
Kelompok teroris MIT (Mujahidin Indonesia Timur) di daerah Poso, Sulawesi Tengah, dikabarkan sudah terpecah kepemimpinannya.
Kelompok yang dipimpin oleh Ali Kalora, dikabarkan akan menyerah. Kabar tersebut beredar usai Ali Kalora dan anak buahnya, yakni Ahmad Gazali dan Rukli terluka akibat kontak senjata pada 22 Maret 2021 dengan anggota Satuan Tugas Madago Raya.
Buat yang ingin tahu siapa Ali Kalora, simak berikut ini penjelasannya.
Pimpinan Kelompok Radikal Poso
Ali Kalora merupakan pimpinan dari kelompok radikal yang berbasis di Poso, Sulawesi Tengah, menggantikan Santoso alias Abu Wardah yang tewas dalam penyergapan aparat keamanan tahun 2016 lalu.
Kelompok radikal tersebut dikenal juga dengan nama Muhajidin Indonesia Timur (MIT). Namun, kabarnya kelompok tersebut kini tengah terpeceh kepemimpinannya.
Selain itu, kelompok ini juga dikabarkan mengalami penyusutan anggota, karena sebagian besar telah tewas atau ditangkap oleh pasukan gabungan (TNI-polisi) dalam operasi Tinombala.
Memiliki Nama Asli Ali Ahmad
Baca Juga: Polri Sebut Ali Kalora Sempat Ingin Serahkan Diri
Ali Kalora a.k.a Ali Ambon a.k.a Ali Muhammad mempunyai nama asli Ali Ahmad. Nama Kalora sendiri diambil dari nama tempat kelahirannya yakni Desa Kalora. Nama Ali Kalora pun sering digunakan di berbagai pemberitaan.
Bersembunyi di Hutan
Kemampuan Ali dalam menaklukkan medan gerilya membuatnya diangkat sebagai pemimpin menggantikan Santoso alias Abu Wardah yang tewas tahun 2016 lalu.
Ali dan anggota kelompok MIT yang tersisa dikabarkan tengah bersembunyi di hutan kawasan pegunungan wilayah Poso dan Parigi Moutong, Sulteng. Ali juga dikabarkan sebagai penunjuk arah yang handal baik di pegunungan maupun hutan.
Membunuh dan Merampas
Diketahui, Ali dan anggotanya membunuh secara sadis satu keluarga di Sigi. Ali dan pengikutnya juga dikabarkan melakukan mutilasi dan menembak anggota polisi.
Berita Terkait
-
Polri Sebut Ali Kalora Sempat Ingin Serahkan Diri
-
Tsunami Terjang Parigi Sulawesi Tengah, 17 Orang Meninggal
-
Takut Teroris, Warga Dataran Tinggi Napu Poso Enggan ke Kebun
-
Teroris MIT Gorok 2 Warga Poso hingga Tewas, Korban Dieksekusi di Kebun
-
Jelang Lebaran, Pemprov Sulteng Jamin Ketersediaan Bahan Pokok
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
Terkini
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'
-
Kalibata Terendam Setengah Meter, Warga Terjebak, Anak Sekolah Terpaksa 'Nyeker' Terjang Banjir
-
Dongkrak Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Perbanyak Gelar Forum Bisnis
-
Plot Twist Kasus Curanmor Cengkareng: Dituduh Maling Gegara Baju, 6 Pria Malah Positif Sabu
-
Kemenko Kumham Imipas Gelar Rapat, Bahas Implementasi KUHP hingga Penyelesaian Overstay Tahanan
-
MK Larang Polisi Aktif Rangkap Jabatan Sipil, Menkum: Yang Sudah Terlanjur Tak Perlu Mundur
-
Bebas Berkat Amnesti Prabowo, KPK Ungkap Momen Hasto Kristiyanto Cocokkan Nomor Tahanan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 18 November 2025: Hujan di Sebagian Besar Wilayah