Suara.com - Program vaksinasi Covid-19 untuk guru dan tenaga kependidikan masih terhitung rendah, sebab baru 20 persen orang yang sudah tuntas divaksin, padahal pembukaan sekolah untuk belajar tatap muka ditargetkan mulai Juli 2021.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyebut untuk mengakselerasi program vaksinasi ini, ia akan menerjunkan 13 ribu petugas vaksinator dari kampus untuk membantu petugas Kementerian Kesehatan.
"Kemendikbudristek akan menjadi salah satu operator dalam memfasilitasi vaksinasi, jadi kami tidak menunggu saja, kami merasa Kemendikbudristek bertanggung jawab terhadap akselerasi untuk tercapainya target memvaksinasi semua guru ini, karena tanpa itu kita tidak bisa melaksanakan PTM," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Jakarta, Senin (31/5/2021).
Nadiem menyebut 13 ribu petugas vaksinator itu terdiri dari 10.145 orang dari 28 Fakultas Kesehatan Perguruan Tinggi Negeri dan 1.121 orang dari 21 Fakultas Kesehatan Perguruan Tinggi Swasta.
"Serta ada 20 Rumah Sakit Pendidikan (1.642 orang) yang ikut. Ini semua vaksinator yang akan kita gunakan, kita kerahkan khusus mengakselerasi guru," ucapnya.
Sejak dimulai April 2021, saat ini jumlah guru dan tenaga pendidik yang sudah divaksin dosis pertama sudah 1.579.743 orang (28 persen), sementara yang sudah tuntas mendapat dosis kedua sejumlah 984.639 orang, artinya baru sekitar 20 persen yang tuntas divaksin.
Dengan kondisi ini, Nadiem menyebut target untuk memvaksin total 5.058.582 guru dan tenaga pendidik kemungkinan baru bisa terealisasi pada akhir Juli 2021.
"Kami memang mengejar, jadinya InsyaAllah kita masih bisa mencapai target kita, harapannya di akhir bulan Juli atau paling telat akhir bulan Agustus," pungkasnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo meminta vaksinasi 5 juta lebih guru ini bisa diselesaikan pada Juni 2021 sehingga pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan di sekolah bisa dimulai pada tahun ajaran baru 2021/2022.
Baca Juga: Le Minerale Sukseskan Vaksinasi Drive Thru Bagi Para Lansia dan Mitra Pengemudi Gojek
Kementerian Kesehatan menargetkan total sasaran penerima vaksin dari pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik) di seluruh Indonesia berjumlah 5.058.582 orang pada vaksinasi tahap kedua ini.
Sementara Nadiem menyebut, hingga saat ini baru 25 persen sekolah yang sudah memulai lagi pembelajaran tatap muka, angka ini sangat kecil sebab pemerintah pusat sudah memberikan wewenang ke daerah untuk membuka sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan ketat sejak Januari 2021 lalu.
Nadiem menjelaskan dalam Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang sekolah di masa pandemi disebutkan bahwa keputusan terakhir buka sekolah diserahkan penuh kepada orang tua atau wali murid.
Dalam SKB tersebut mewajibkan sekolah tetap memberikan dua opsi yakni pembelajaran tatap muka (offline) atau jarak jauh (online) sesuai dengan izin orang tua atau wali murid.
Berita Terkait
-
Jokowi Soroti Ledakan Kasus Covid-19 di Kudus Usai Lebaran
-
Le Minerale Sukseskan Vaksinasi Drive Thru Bagi Para Lansia dan Mitra Pengemudi Gojek
-
Kesal Covid-19 Merajalela di India, Akun Uncle Xavier Minta Indonesia Kirim Kuntilanak
-
Tidak Cuma Gejala Ringan, Long Covid-19 Juga Sebabkan Kerusakan Paru-paru
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob