Suara.com - Sebuah gereja Kristen Ortodoks Serbia dirobohkan oleh pihak berwenang setelah seorang wanita yang memiliki tanah tempat gereja itu berdiri memenangkan tuntutannya.
Menyadur Russian Today, Senin (7/6/2021) gereja tersebut dibangun di atas tanah seorang wanita Bosnia dekat Srebrenica.
Penghancuran gereja tersebut dilakukan di bawah perintah pengadilan dan sekaligus mengakhiri sengketa hukum selama puluhan tahun yang berasal dari Perang Bosnia 1992-1995.
Pihak berwenang setempat melakukan pembongkaran dan perobohan gereja Kristen Ortodoks tersebut pada hari Sabtu (5/6/2021).
Menggunakan derek, petugas memindahkan salib di atas kubah gereja dan kemudian membongkar menara untuk menurunkan dan menyimpan bel.
Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa memutuskan pada Oktober 2019 bahwa pemerintah Republika Srpska setempat harus merobohkan gereja dan membayar €31.000 (Rp 539,2 juta) untuk memberi kompensasi kepada keluarga penggugat bernama Fata Orlovic.
Gereja tersebut dibangun pada tahun 1998, dua tahun sebelum Orlovic kembali ke desanya. Keluarganya diusir ke Srebrenica selama perang, bersama penduduk Muslim Konjevic Polje lainnya.
Kesepakatan Damai Dayton 1995 mengakhiri perang dan menjamin pengembalian tanah kepada para pengungsi yang sempat diusir dari tanahnya.
Orlovic, yang suaminya terbunuh dalam pembantaian Srebrenica, kembali ke rumahnya pada tahun 2000, dan menemukan sebuah gereja Ortodoks di tempat yang dulunya adalah halaman rumahnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Burung Gereja - Giring Feat Dul Jaelani
Dia menolak menerima uang sebagai kompensasi untuk pembangunan gereja tersebut dan mendesak anak-anaknya untuk tidak pernah menjual tanah itu.
Orlovic kemudian membawa sengketa tanah tersebut ke pengadilan, dan kasusnya sempat heboh dan dipublikasikan hingga dipolitisasi secara luas.
Departemen Luar Negeri AS memasukkan kasus Orlovic dalam laporan tahunannya tentang kebebasan beragama internasional untuk Bosnia dan Herzegovina. Sementara media mainstream Barat menjuluki bangunan itu sebagai "gereja Serbia ilegal."
Putri Orlovic, Hurija Karic mengungkapkan kepada kepada RFE/RL jika pembongkaran gereja itu sebagai kemenangan bagi "ibunya dan seluruh keluarga dan seluruh Bosnia-Herzegovina".
Pemerintah setempat dilaporkan berencana untuk membangun kembali gereja di pintu masuk desa.
Bosnia-Herzegovina secara etnis terbagi menjadi Serbia Kristen Ortodoks, Bosnia yang mayoritas Muslim, dan Kroasia yang mayoritas Katolik. Pemerintahan dibagi antara Republika Srpska dan Federasi Muslim-Kroasia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta