Suara.com - Menteri Lingkungan Delhi, Gopal Rai mengatakan solusi permanen untuk mengatasi krisis oksigen di India adalah dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya.
Menyadur Indian Express Selasa (08/06), Rai mengatakan melihat kekurangan oksigen selama pandemi dan pemerintah melakukan upaya untuk menjembatani kesenjangan dan mereka berhasil.
"Kasus Covid-19 menurun setiap hari tapi hanya ada satu cara untuk mencapai solusi permanen untuk masalah oksigen dan itu adalah menanam pohon dalam skala besar."
"Kami memutuskan mulai 5 Juni, upaya penanaman untuk tahun mendatang akan dimulai dan kami telah memutuskan untuk menanam 33 lakh pohon."
"Ini akan mencakup pohon-pohon besar serta semak-semak di sepanjang jalan untuk mengekang polusi debu dan PM 10 (partikel),” kata Rai dalam webcast, Rabu.
Seperti yang ramai diberitakan sebelumnya, Delhi mengalami kekurangan oksigen medis ketika kasus Covid-19 melonjak dalam dua minggu terakhir di bulan April dan dua minggu pertama bulan Mei.
Terjadi kesenjangan antara permintaan dan pasokan oksigen pada akhir bulan April, dan krisis berlanjut setidaknya selama dua minggu, di mana Pengadilan Tinggi Delhi mengadakan sidang harian dan menghentikan Pusat dan negara bagian.
Pasien di dua rumah sakit - Rumah Sakit Emas Jaipur dan Rumah Sakit Batra - juga meninggal karena kekurangan oksigen, kata pihak berwenang rumah sakit.
Rai mengatakan pemerintah Delhi akan menanam sekitar 33 lakh pohon tahun ini. Menurutnya, pusat menetapkan target di Delhi untuk menanam 18 lakh pohon tahun ini.
Baca Juga: Pabrik Pembersih Tangan di India Terbakar, 16 Orang Tewas dan Belasan Luka-luka
"Pusat telah memberi kami target 18 lakh pohon. Namun, kami berencana menanam sekitar 33 lakh pohon kali ini. Tahun lalu, Pusat telah memberi kami target 15 lakh pohon, kami menanam sekitar 32 lakh."
"Kami akan memulai secara simbolis pada 5 Juni, yang diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Awal akan menjadi simbolis karena sebagian Delhi berada di bawah penguncian,” kata Rai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan