Suara.com - Anggota DPR RI Fadli Zon meminta agar rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan dimulai pada Juli 2021 mendatang dibalatkan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai, kebijakan PTM tersebut terlalu tergesa-gesa dan berbahaya.
Hal itu disampaikan oleh Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya @fadlizon.
"Rencana pemerintah membuka opsi PTM pada Juli nanti adalah keputusan tergesa-gesa, berisiko dan berbahaya," kata Fadli Zon seperti dikutip Suara.com, Senin (14/6/2021).
Menurut Fadli Zon, Indonesia masih belum bisa mengendalikan pandemi Covid-19. Terlebih belakangan kasus Covid-19 cenderung mengalami peningkatan.
Ia menyebut, baru 35 persen tenaga pendidik dan kependidikan yang sudah divaksin dan 100 persen anak-anak belum mendapatkan vaksin Covid-19.
"Dengan capaian vaksinasi yang rendah semacam itu, ceroboh sekali jika Pemerintah berani membuka PTM pada tahun ajaran baru ini," ungkapnya.
Selain itu, alasan Fadli meminta PTM dibatalkan karena kebijakan tersebut tidak sesuai dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro yang berlaku di 34 provinsi.
Ia tak yakin, anak-anak yang pulang sekolah akan langsung pulang ke rumah setelah PTM berakhir. Hal itu bisa berisiko menambah kerumunan sehingga berpotensi tinggi terjadi penularan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, PTM di Cianjur Belum Jelas
"Saya sangat menyesalkan kenapa kebijakan itu terus-menerus digaungkan Pemerintah di tengah situasi masih tingginya risiko penyebaran Covid-19 di kluster sekolah," tuturnya.
Terlebih dari hasil uji coba PTM yang diberlakukan di beberapa daerah terbukti ditemukan klaster baru penyebaran Covid-19.
Fadli mengusulkan agar pemerintah melakukan terobosan kebijakan vaksinasi dengan melakukan vaksinasi berbasis sekolah menggunakan data siswa yang dimiliki Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Data tersebut jauh lebih akurat dibandingkan data kependudukan sehingga seharusnya pemerintah tak mengalami kendala yang berarti dalam proses vaksinasi.
Setelah seluruh guru dan siswa dipastikan mendapatkan vaksin Covid-19, barulah pemerintah mengeluarkan rencana untuk membuka kembali PTM.
"Lakukanlah vaksinasi di sekolah-sekolah, kepada guru dan siswa. Nah, sekolah-sekolah yang 100 persen guru dan siswanya telah selesai divaksinasi, baru diperbolehkan melakukan PTM," tukasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai
-
'Spill' Blueprint Gen Z Ideal Versi Megawati: Cerdas, Melek Politik, dan Merawat Bumi
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!