Suara.com - Perangkat Desa Pondok Bakil, Kabupaten Bengkulu Utara melaporkan manajemen perusahaan batu bara, PT Injatama ke Polda Bengkulu karena dianggap telah membuat keresahan di tengah masyarakat dengan mendatangkan tenaga kerja asing (TKA) asal China di tengah masa pandemi COVID-19.
Kepala Desa Pondok Bakil Yusmanilu mengatakan, warga khawatir keberadaan TKA tersebut akan memicu penyebaran virus corona jenis baru di desa mereka. Apalagi kedatangan para TKA itu tidak dilaporkan ke perangkat desa.
"Ada lima orang TKA asal Tiongkok yang dipekerjakan oleh sub kontraktor di lokasi PIT 5. Tiga orang dari lima TKA itu baru tiba dalam bulan ini. Sementara kami desa Pondok Bakil wajib memberikan laporan kepada pihak Gugus Tugas terkait soal keberadaan orang asing di wilayah desa kami," kata Yumanilu, Kamis.
Ia menambahkan, masyarakat semakin khawatir ketika salah satu pekerja di perusahaan tersebut yang merupakan warga Desa Pondok Bakil dinyatakan reaktif COVID-19 berdasarkan hasil tes cepat.
Sebelumnya, warga desa yang menjadi sopir di perusahaan itu sempat mengantarkan tiga orang TKA yang baru tiba itu berbelanja ke pasar.
Menurutnya, warga melalui perangkat desa telah berupaya menjalin komunikasi dengan manajemen perusahaan untuk menyampaikan sejumlah keluhan masyarakat. Namun upaya yang dilakukan gagal karena dihalang-halangi pihak keamanan yang berjaga di luar kantor.
Laporan warga desa yang ditujukan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bengkulu itu juga terkait penyerapan tenaga kerja lokal yang dinilai belum maksimal.
"Kami mohon kepada kepolisian agar melakukan penertiban kepada kontraktor PT Injatama yang menggunakan tenaga kerja asing, sehingga terwujudnya kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno menyebut kepolisian akan melakukan pengumpulan informasi lebih lanjut terkait laporan tersebut.
Baca Juga: Bengkulu Gempa 5 SR, Terasa Sampai Lampung
"Nanti kalau laporan sudah sampai tentu akan ditindak lanjuti, dan dilakukan pengumpulan informasi terlebih dahulu dan kami juga mengucapkan terima kasih dengan adanya masukan atau aduan dari Kades sehingga di kemudian hari tidak muncul masalah yang lebih besar," demikian Sudarno.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi