Suara.com - Beredar video yang menunjukkan aksi unjuk rasa dengan narasi orang-orang Dayak gerah China sudah mulai kuasai daerah.
Video ini beredar luas dalam aplikasi percakapan WhatsApp. Dalam video itu, nampak sejumlah orang mengenakan pakaian Dayak sedang berunjuk rasa.
Narasi video itu menjelaskan jika orang-orang Dayak sudah mulai gerah dengan adanya China yang menguasai daerah sehingga melakukan unjuk rasa.
Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:
"Kami orang² Dayak sudah mulai gerah adanya cina² yg sudah mengusai daerah …segitunya blum lihat mandaunya jalan dan bisa terbang tebas leher orang yg salah tanpa hrus di pegangnya, silahkan saudara2 kita setanah air dr Sulawesi dr Jawa,dr Aceh dan dr wilayah NKRI manapun mereka satu Pribumi dengan suku Dayak tp yg bukan mereka harus berhadapan dengan kami…Polisi Pastinya ketar ketir jangan tunggu puncaknya tiba yaaa"
Lantas benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan media Suara.com, adanya video yang diklaim sebagai orang-orang Dayak yang mulai gerah karena adanya orang China yang sudah menguasai daerah merupakan konten yang salah.
Faktanya, aksi unjuk rasa itu bukan karena China. Peristiwa di video itu adalah aksi unjuk rasa Aliansi Dayak Bersatu yang menolak program transmigrasi dari luar Provinsi Kalimantan Tengah di lokasi food Estate di Kalimantan Tengah pada 31 Agustus 2020.
Baca Juga: Disambut Dingin saat Berkenalan, Dikira Tetangga Punya Pesugihan
Video yang identik itu diunggah di kanal Youtube DAYAKTV OFFICIAL pada 1 September 2020 dengan judul “ALIANSI DAYAK BERSATU DEMO TOLAK MASUKNYA TRANSMIGRASI – KABAR 17 DAYAK TV”.
Dilansir dari Bisnis.com, sejumlah angota komunitas adat yang tergabung dalam Aliansi Dayak Bersatu melakukan unjuk rasa di Jalan George Obos, Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Senin (31/8/2020).
Dalam aksinya mereka menolak program 20 ribu kepala keluarga transmigrasi baru yang akan ditempatkan di Kalimantan Tengah serta mendesak Pemerintah Pusat untuk melibatkan secara penuh tenaga kerja dari masyarakat adat Dayak Kalimantan Tengah dalam program ketahanan pangan baru ‘Food Estate’.
Selain itu, Juru Bicara ADB Ingkit Djaper mengatakan pemerintah pusat tidak perlu menyelesaikan persoalan kemiskinan di pulau Jawa dengan mendatangkan transmigrasi ke Kalimantan Tengah (Kalteng). Pasalnya hal tersebut dinilai sebagai suatu solusi, namun justrus akan membuat masalah baru di provinsi ini.
“Selama ini warga transmigrasi dari luar Kalteng mendapat berbagai fasilitas, mulai dari rumah, listrik, tanah bersertfikat dan jatah hidup selama dua tahun. Sedangkan masyarakat lokal tidak pernah menikmati program seperti itu,” katanya saat aksi damai penolakan transmigrasi baru, Senin (31/8/2020).
“Kami tidak anti terhadap suku manapun, namun kami hanya menolak transmigrasi baru yang mendatangkan ribuan warga dari luar Kalteng. Ini harus menjadi catatan bagi pemerintah daerah dan pusat,” ucapnya.
Berita Terkait
-
Disambut Dingin saat Berkenalan, Dikira Tetangga Punya Pesugihan
-
Dikatain 'Sarjana kok Nikah Sama Kang Rongsok', Wanita Beri Balasan Telak
-
Gegara Terlalu Semangat Lempar Buket Bunga, Lampu Tenda Nikahan Nyaris Ambruk
-
Pedagang Cuci Piring Pakai Air Comberan dan Berita Terpopuler Lainnya
-
Bocah Nangis Kejer Kena Razia, Peluk Motor Agar Tak Digiring Polisi
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Segera Jabat Ketua Dewan Komisoner LPS, Anggito Abimanyu Lepas Kursi Wamenkeu
-
Skandal Haji Rp1 Triliun: KPK Panggil Kakanwil Kemenag Jateng, Jejak Eks Menag Yaqut Terendus?
-
Benjamin Paulus Hadir di Istana Pakai Setelan Jas dan Dasi Biru, Bakal Dilantik jadi Wamenkes?
-
Curiga Tak Berijazah SMA, Penggugat Ledek IQ Gibran: Sebut 6 Suku Bangsa Aja Gak Bisa!
-
Menkes Dengar Kabar Prabowo Tambah Kursi Wamenkes, Siapa yang Dipilih?
-
Tak Cuma Sahara dan Suami, Yai Mim Polisikan Balik Perangkat RT/RW Atas Dugaan Persekusi Keji
-
Gubernur hingga Calon Dubes Bakal Dilantik Prabowo, Datang Lebih Awal ke Istana untuk Ikut Gladi
-
Damai Cuma di Mulut? Yai Mim Tegaskan Proses Hukum Lawan Sahara Jalan Terus: Itu Urusan Pengacara
-
Apa Itu Single Salary PNS: Solusi Ampuh Atasi Pensiun 'Ngenes' ASN Golongan Bawah?
-
Galian Proyek Air Limbah Depan CIBIS Park Rampung, Macet TB Simatupang Mulai Terurai