Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencurigai ada pihak yang mengambil kepentingan tertentu dari adanya isu masa jabatan presiden tiga periode.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Departemen Politik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Nabil Ahmad Fauzi saat dihubungi Suara.com, Selasa (22/6/2021).
"Yang pasti, muncul berbagai dugaan dan analisa bahwa isu presiden tiga periode ini terus digulirkan untuk kepentingan tertentu," katanya.
"Bisa jadi ada kepentingan individu atau kelompok untuk mengambil keuntungan tertentu dari isu ini," sambungnya.
Nabil mengatakan, PKS melihat ada upaya provokasi untuk melawan konstitusi dalam upaya mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Hal itu dianggap menyalahi amanat reformasi.
"Bahkan kami menilainya ini sebuah bentuk provokasi untuk melawan konstitusi dan mengkhianati amanat reformasi," ucapnya.
Sementara terkait dengan adanya rumor yang berkembang adanya skenario memperpanjang masa jabatan presiden dengan alasan darurat Covid-19, Nabil menyebut hal itu belum bisa terverifikasi. Sehingga, PKS enggan menanggapi lebih jauh.
"Sejauh yang saya ketahui, isu tersebut belum bisa terverifikasi. Jika masih rumor, tentu belum bisa direspon secara memadai," ungkapnya.
Lebih lanjut, Nabil menegaskan, jika isu masa jabatan presiden tiga periode terus digaungkan maka akan menjadi hal yang kurang produktif untuk masyarakat. Terlebih dalam situasi pandemi.
Baca Juga: Gelombang Dukungan Jokowi Tiga Periode Makin Kuat, NTT Gelar Jajak Pendapat
"Karena itu, isu ini menjadi kontraproduktif bagi semua pihak," tuturnya.
Isu Perpanjang Masa Jabatan
Sebelumnya, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan mengungkapkan, memang ada usaha mengupayakan memperpanjang masa jabatan presiden dengan alasan force majeure Pandemi Covid-19.
Syarief mengaku mendengar hal itu secara informal dan berkembang di parlemen.
"Yang saya dengar ada usaha untuk memperpanjang masa jabatan (presiden) dengan alasan force majeure covid gitu," kata Syarief saat dihubungi Suara.com, Selasa (22/6/2021).
Dia menyampaikan, kalau isu informal tersebut sudah dirinya dengar sejak beberapa minggu lalu. Kendati begitu, ia mengatakan, belum mengetahui siapa yang mengusulkan pertama kali isu tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global