Suara.com - Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS Universitas Negeri Surakarta (UNS) Tonang Dwi Ardyantyo mengungkapkan bahwa ada dua kelompok yang bisa terpapar Covid-19.
Kelompok pertama yakni orang-orang memiliki komorbid yang rentan terinfeksi.
"Yaitu orang yang terinfeksi covid dalam kondisi memang memiliki komorbid. Misalanya penyakit gula, jantung hipertensi asma pada bayi juga ada penyakit yang lain, yang juga menyertai. Orang itu menjadi lebih rentan ketika terinfeksi covid," ujar Tonang dalam diskusi virtual, Kamis (24/6/2021).
Tonang menuturkan komorbid sendiri merupakan penyakit metabolik yang memang sifatnya berjalan pelan dan perlahan. Di mana terdapat kerusakan atau gangguan penurunan fungsi tubuh.
"Penyakit metabolik yang memang yang sifatnya itu berjalan pelan, perlahan tapi terus maka sifatnya menjadi kronis dalam bahasa kita. Adanya kerusakan atau gangguan penurunan fungsi tubuh. Oleh karena komorbid itu memang berjalan pelan," ucap dia.
Tonang pun mengibaratkan penyakit komorbid ketika terinfeksi covid-19, seperti kayu yang di dalamnya terdapat bara api dan akhirnya saling melebar.
"Kami ibaratkan seperti kalau kita punya kayu yang di dalamnya ada bara api kecil, terus ada dan akhirnya semakin melebar," tutur Tonang.
Sehingga kata Tonang, dalam kondisi tersebut, keduanya saling memperberat antara komorbid dan infeksi covid-19.
"Adanya infeksi Covid pada orang yang sudah ada komorbid ini sering kita umpamakan untuk mudahnya adalah sebatang kayu sudah kena bara api tadi, itu ternyata harus disiram bensin. Sehingga dalam kondisi ini ibaratnya adalah saling memperberat antara terinfeksi covid dan komorbid saling memperberat," kata Tonang.
Baca Juga: Gara-gara Lama Ditangani, Wakapolres Jaksel Ikut Evakuasi Pasien Covid-19 Kritis ke RS
"Ini tidak berarti bahwa kita menyerah, tidak, tetap kita tetap berusaha supaya jangan sampai melebar dan kita segera keringkan bensinnya gitu ibaratnya," sambungnya.
Kemudian kata Tonang, kelompok kedua yakni kelompok koinsiden atau tidak ada kaitannya. Yakni orang yang yang terinfeksi covid-19 pada saat yang bersamaan dengan suatu kondisi lain yang tidak bisa dihubungkan.
"Misalnya ada orang kecelakaan lalu lintas masuk rumah sakit ternyata dia tanpa sadar sudah terinfeksi covid karena tidak bergejala. Ini kondisi disebut tidak berhubungan, karena kecelakaannya bukan karena covidnya jadi beda. Ini namanya koinsiden," tutur Tonang.
Ia juga mencontohkan, ketika ada orang yang ingin melahirkan di rumah sakit, sebelumnya tak bergejala. Namun ketika di tes, terpapar Covid-19.
"Orang yang datang dengan persalinan memang sehat tidak ada masalah tanpa gejaja, tapi ketika masuk rumah sakit yang dilakukan tes ternyata ada infeksi namanya koinsiden tentu tidak kita duga," katanya.
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 Melonjak, Wagub DKI: Memang Beberapa RS Ada Pasien Antre sampai Selasar
-
Gara-gara Lama Ditangani, Wakapolres Jaksel Ikut Evakuasi Pasien Covid-19 Kritis ke RS
-
Gawat! Kasus Covid-19 Pada Bayi Ditemukan di Serang, Tiga Bayi Dirawat di RSUD Serang
-
Dokter Spesialis Paru Ungkap Gejala Baru Covid-19 Ditandai Batuk Darah
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Hasil TKA Pelajar SMA Sederajat Jeblok Parah, Pemerintah Didesak Evaluasi
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka