Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia mendukung kebijakan pemerintah yang mulai memberikan vaksin Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun.
Komisioner KPAI Jasra Putra mengatakan, memang anak-anak harus divaksin karena data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan bahwa 1 dari 8 orang yang positif Covid-19 di Indonesia adalah anak-anak.
"Untuk itu dukungan antisipasi dan partisipasi orang tua, dokter, nakes, anak, panitia vaksin anak dalam menghadirkan vaksin ramah anak perlu diupayakan seoptimal mungkin. Sebagaimana amanah Undang Undang Perlindungan Anak," kata Jasra, Selasa (29/6/2021).
Jasra juga meminta orang tua untuk mempelajari dan mengikuti instruksi dokter ketika muncul Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi pada anak usai divaksin nanti.
"Orang tua tidak perlu khawatir. Namun akses komunikasi harus benar-benar didekatkan," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) Vaksin Sinovac yang dinyatakan aman untuk anak-anak.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi langsung mengumumkan bahwa vaksinasi anak usia 12-18 tahun bisa segera dimulai.
"Vaksinasi untuk anak-anak usia tersebut, bisa segera dimulai," Jokowi dalam Youtube Sekretariat Presiden, Senin (28/6/2021).
Meski begitu, Jokowi kembali mengimbau masyarakat untuk tidak keluar di rumah, jika tak ada hal mendesak karena pandemi masih mengganas.
Baca Juga: Percepat Herd Immunity, Pihak Swasta Juga Ikut Bantu Program Vaksinasi Covid-19
Berita Terkait
-
Percepat Herd Immunity, Pihak Swasta Juga Ikut Bantu Program Vaksinasi Covid-19
-
Beda dengan Anies, Wagub Riza Belum Disuntik Vaksin Covid-19
-
Pria Kekar Menangis Histeris saat Divaksin, Dapat Uang Tip Rp 5 Ribu
-
Ngakak! Pria Kekar Ini Menangis Histeris saat Divaksin, sampai Dipegangi 4 Orang
-
Pertama Kali, Inggris Uji Coba Vaksin Covid-19 Baru untuk Lawan Varian Beta!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram