PKC
Dialihbahasakan dari Al Jazeera, sekelompok revolusioner Tiongkok diam-diam mendirikan PKC di kota Shanghai pada 23 Juli 1921. Pada saat itu, Tiongkok adalah negara miskin, yang dilanda perang saudara.
Dengan dukungan sebagian besar penduduk perdesaan, pada tahun 1949, PKC berhasil mengusir pemerintah Chiang Kai-shek, yang mundur ke Taiwan.
Pada 1 Oktober tahun 1949, Ketua PKC Mao Zedong memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok di Beijing.
Setelah berkuasa, Mao berusaha mempercepat perkembangan industri China dengan kebijakan yang berani. Salah satu contohnya adalah Great Leap Forward tahun 1958, sebuah kampanye kolektivisasi pertanian.
Pada tahun 1966, Mao juga sempat meluncurkan Revolusi Kebudayaan dan melepaskan Pengawal Merah untuk menghancurkan semua sisa-sisa "budaya feodal" Tiongkok.
Pada masa revolusi kebudayaan, sejarawan dan pemerhati politik mencatat adanya kenaikan partisipasi publik dalam mengontrol pemerintah.
Ketika Ketua Mao wafat tahun 1976, para pemimpin baru PKC memulai serangkaian reformasi politik dan ekonomi, termasuk membuka negara untuk perdagangan dan investasi internasional.
Dalam lima dekade sejak itu, PKC telah mengawasi pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi yang telah mengangkat puluhan juta orang keluar dari kemiskinan dan mengubah China menjadi kekuatan global utama.
Baca Juga: TKA China Ditolak Petugas Vaksin Polres Lebak, Kapolres: Vaksinasi Untuk Warga Lebak Saja
Pada usia 100 tahun tahun ini, PKC adalah salah satu dari sedikit partai komunis yang mempertahankan kekuasaan hingga abad ke-21.
Banyak analis mengatakan PKC berada di puncak kekuasaannya pada usia keseratusnya, tetapi menghadapi tantangan baru, baik di dalam maupun luar negeri.
Termasuk ketidaksetaraan ekonomi, degradasi lingkungan, dan ketegangan dengan Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya atas perdagangan, politik dan hak asasi manusia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Prabowo Tolak Status Bencana Nasional di Sumatra, Klaim Situasi Terkendali
-
Bukan Zionisme, Isu Tambang Disebut Jadi Akar Konflik Internal PBNU
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditaksir Capai Rp10 Miliar, Pedagang Dijanjikan Bantuan
-
Prabowo Perintahkan Menhut Cabut 22 Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan Seluas 1 Juta Hektare
-
Asrama Mahasiswa Aceh di Tembalang Mendadak Haru Biru, Haji Suryo dan Slank Bawa Bantuan
-
Prabowo Sindir Pejabat 'Wisata Bencana': Jangan Datang Hanya untuk Foto-foto!
-
350 Kios Hangus, Pengelola Pasar Kramat Jati Siapkan Relokasi Sementara Lewat Sistem Undian
-
Waspada Banjir Rob, Pesisir Jakarta Terancam Sepekan ke Depan
-
Roy Suryo Tunjukkan Kejanggalan 'Mecothot' Ijazah Jokowi: 99,9 Persen Palsu!
-
Saat Bendera Putih Berkibar di Aceh, Peneliti UGM Kritik Pemerintah Tak Belajar Hadapi Bencana