Suara.com - LaporCovid19 mendesak pemerintah meminta maaf atas kondisi carut marut yang terjadi di tengah masyarakat akibat tidak mampu memberikan pelayanan bagi pasien Covid-19.
Sebab, banyak warga yang pada akhirnya harus berjuang sendirian mencari pertolongan pada fasilitas kesehatan (faskes).
Inisiator LaporCovid19, Irma Hidayana sempat bercerita, ketika pihaknya membantu seorang pasien Covid-19 yang membutuhkan akses ke faskes. Lantaran tidak memiliki mobil, maka mereka membantu pasien tersebut untuk mencari ambulans dari puskesmas terdekat, namun hasilnya nihil.
"Kami pernah mendampingi seorang pasien yang tidak memiliki mobil kami sudah menghubungi puskesmas, pihak puskesmas juga tidak bisa datang," kata Irma dalam diskusi virtual LP3ES melalui kanal YouTubenya, Senin (5/7/2021).
Pertolongan belum didapatkan, pasien itu juga membutuhkan oksigen. Bukan dari faskes, bantuan justru datang dari kerabat LaporCovid19 yang kebetulan tinggal di dekat rumah pasien itu.
Meski sudah mendapatkan pertolongan awal, pasien tersebut tetap harus dibawa ke rumah sakit. Karena tidak ada bantuan, akhirnya pasien itu bergegas ke instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit dengan mengenakan sepeda motor.
Sesampainya di rumah sakit, pasien itu juga tetap harus menunggu pelayanan. LaporCovid19 saat itu ikut membantu dengan menghubungi Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Kami menelpon dinkes juga sama sekali tidak ada gerakan," ungkapnya.
Situasi semacam itu tidak bisa menjadi bukti kalau Indonesia sedang baik-baik saja. LaporCovid19 pun berharap kalau pemerintah segera meminta maaf.
Baca Juga: Waspada! Hampir Semua Rumah Sakit di Boyolali Overload
"Mohon situasi yang sudah gawat darurat dan carut-marut ini diakui dan minta maaf," kata Irma.
Selain meminta maaf, LaporCovid19 juga berharap pemerintah harus melakukan tindakan kongkret dan menghentikan pencitraan kalau kondisi tengah baik-baik saja.
"Serta mengakhiri segala komunikasi yang mencitrakan bahwa kita sedang baik-baik saja. Kita tidak sedang baik-baik saja," tuturnya.
"Karena pencitraan yang menjelaskan bahwa kita sedang baik-baik aja itu hanya menumbuhkan ketidakwaspadaan pada masyarakat."
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap