Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali sempat memantau jalannya penyekatan di wilayah Jabodetabek pada Senin (5/7/2021). Luhut mengakui adanya macet yang luar biasa atas penyekatan tersebut.
"Saya sendiri tadi juga sempat keliling sebentar memang saya lihat macetnya luar biasa," kata Luhut dalam konferensi pers yang diadakan oleh Kemenko Kemaritiman dan Investasi secara daring, Senin.
Berdasarkan pengamatannya melalui platform digital, Luhut menyebut sejumlah jalan di wilayah Jabodetabek pun masih dipenuhi oleh mobilitas orang yang bekerja. Itu dikatakannya menjadi sebab dari kemacetan hingga menimbulkan kerumunan.
Luhut telah berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengeluarkan surat perintah kepada perusahaan sektor non esensial wajib memerintahkan pegawainya bekerja dari rumah. Di samping itu, perusahaan juga diingatkan untuk tidak memecat pegawainnya yang bekerja dari rumah.
"Wajib memerintahkan seluruh karyawannya untuk bekerja dari rumah. Jadi kalau dia tidak bekerja di kantor tapi bekerja dari rumah itu jangan sampai diberhentikan," tuturnya.
Lebih lanjut, Luhut berpesan kepada pekerja sektor non esensial yang dipaksa bekerja di kantor untuk segera melaporkan kepada pemerintah khususnya di wilayah DKI Jakarta ataupun melalui Dinas Ketenagakerjaan masing-masing provinsi.
"Atau bisa melalui Aplikasi Jaki, yang dapat melaporkan melalui aplikasi Jaki Pemerintah DKI Jakarta," ucapnya.
Luhut menjelaskan kalau upaya itu dilakukan untuk menurunkan mobilitas warga yang berada di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Rata-rata mereka bekerja di Jakarta.
Untuk melancarkan upaya tersebut, Luhut juga meminta dukungan dari Gubernur DKI Jakarta, Polda Metro Jaya serta Pangdam Jaya untuk mengecek perusahaan yang masih beroperasi atau memperkerjakan karyawannya di kantor.
Baca Juga: Banyak Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri, Demokrat DKI: Kita Harus Saling Bantu
"Juga tidak segan untuk memberikan sanksi kepada perusahaan tersebut dan memberikan penjelasan juga dampaknya ini."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Bagaimana Ketua KPK? Ini Penjelasan KPK!
-
Pertikaian Berdarah Gegerkan Condet, Satu Tewas Ditusuk di Leher
-
DPR Kejar Target Sahkan RKUHAP Hari Ini, Koalisi Sipil Laporkan 11 Anggota Dewan ke MKD
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, Menteri PPPA: Usut Tuntas!
-
Klarifikasi: DPR dan Persagi Sepakat Soal Tenaga Ahli Gizi di Program MBG Pasca 'Salah Ucap'
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa