Suara.com - Seorang dokter di India diserang oleh keluarga pasien saat mengumumkan kematian pasien. Dokter Seuj Kumar Senapati bekerja dipusat perawatan Covid di distrik Hojai, di negara bagian Assam, India timur laut.
Menyadur BBC Selasa (06/07), kerabat pasien sangat marah ketika mendapat kabar keluarganya meninggal. Mereka mulai melempar kursi di sekitar ruangan, memecahkan jendela dan menyerang staf.
Dr Senapati berlari untuk berlindung, tapi keluarga pasien menemukannya lalu menyerang tanpa ampun hingga ia babak belur, berlumuran darah dan kesakitan.
Sebuah video menunjukkan sekelompok pria menendang Dr Senapati dan memukul kepalanya dengan pispot kemudian mereka menyeretnya keluar dan terus memukulinya.
"Saya pikir saya tidak akan bertahan," katanya.
Rumah sakit juga tidak siap. Ketika Dr Senapati diserang, tidak ada yang datang menyelamatkannya karena staf juga dipukuli dan sebagian memilih bersembunyi.
"Pakaian saya sobek, rantai emas saya dirampas dan handphone serta kacamata saya pecah. Tapi setelah sekitar dua puluh menit, saya berhasil kabur," kata Dr Senapati.
Dia langsung pergi ke kantor polisi setempat dan mendaftarkan pengaduan. Pemerintah negara bagian menjanjikan tindakan cepat dan 36 orang, termasuk tiga anak di bawah umur, telah didakwa atas serangan itu.
Kejadian yang menimpa Senapati bukan yang pertama. Awal tahun ini, keluarga pasien Covid yang meninggal juga menghancurkan properti dan melecehkan staf di Rumah Sakit Apollo di ibu kota, Delhi.
Baca Juga: Dipukuli Pakai Besi Oleh Kerabat Pasien Covid-19, Nakes di India Pikirkan Pensiun
"Kami menemukan bahwa undang-undang yang ada tidak efektif. Butuh undang-undang yang kuat sangat agar orang mengerti ada konsekuensi untuk memukuli dokter," kata Dr Jayesh Lele, sekretaris jenderal Indian Medical Association (IMA).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga