Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI, Fadli Zon menilai pemerintah harus segera kibarkan bendera putih dan membuka tangan untuk menerima bantuan asing terkait penanganan Covid-19. Hal itu dipintanya karena melihat sejumlah masalah yang dialami pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
"Kibarkan bendera putih dan buka tangan lebar menerima bantuan dari negara-negara sahabat apalagi yang sudah berhasil mengatasi pandemi," kata Fadli dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/7/2021).
Fadli menganggap kalau Indonesia sangat membutuhkan intervensi global untuk meredam jumlah korban lebih banyak.
Ia mengatakan kalau pemerintah semestinya bisa bersikap realistis dalam menghadapi gelombang baru Covid-19. Sebab, mulai dari infrastruktur kesehatan, logistik, serta jumlah tenaga kesehatan terbukti sudah berada di ambang batas. Karena itu, Fadli menilai kalau pemerintah tidak bakal sanggup menghadapi situasi yang terus memburuk.
"Suka atau tidak suka, kita harus segera meminta bantuan dunia internasional, terutama negara-negara yang terbukti sudah berhasil mengatasi pandemi," ujarnya.
Lantas Fadli membeberkan sejumlah alasan kenapa Indonesia membutuhkan langkah yang luar biasa guna mengatasi gelombang baru Covid-19.
Alasan pertama ialah soal tingginya kasus Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini. Jumlah terakhir sempat memecah rekor yakni hingga 34.379 orang per 7 Juli 2021.
Ia memprediksi kalau angka tersebut akan terus bertambah bahkan tembus ke 50 ribu kasus.
"Jika kita tak segera mengambil langkah luar biasa," ujarnya.
Baca Juga: Soal Usulan RS Khusus Pejabat, Demokrat Ingat Kondisi Bangsa Sedang Berat-beratnya
Kemudian alasan kedua ialah soal kebijakan yang diambil pemerintah. Saat ini pemerintah tengah menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali. Akan tetapi pada praktiknya, kebijakan itu belum bisa membatasi kegiatan masyarakat.
Kata Fadli, sebagian masyarakat merasa perlu mencari nafkah harian untuk kebutuhan hidup sehati-hari karena pemerintah tidak memberi kompensasi atas pembatasan ini.
Apalagi, di sisi lain, Pemerintah masih saja membuka pintu bandara dan pelabuhan serta TKA asing dari China masih bisa melenggang masuk. Keadaan tersebut dianggap Fadli membuat sebagian masyarakat merasa didiskriminasi.
Lalu soal kemampuan infrastruktur kesehatan Indonesia yang sudah berada di ambang batas. Menurut data Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), saat ini okupansi tempat tidur di berbagai rumah sakit di Jakarta, Banten, Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah mencapai 100 persen.
PERSI juga menyampaikan bahwa jumlah kasus aktif telah meningkat di 28 provinsi. Disaat yang bersamaan, tabung oksigen dan oksigennya sendiri menjadi langka dan tak memenuhi kebutuhan mereka yang membutuhkan.
Meski pandemi saat ini masih berpusat di Jawa, namun lonjakan kenaikan kasus, lonjakan okupansi ruangan di rumah sakit, juga terjadi di luar Jawa, seperti Kalimantan Barat, Lampung dan Kepulauan Riau.
Berita Terkait
-
Fadli Zon Setuju Ruangan Kosong Gedung DPR Dipinjam untuk Rawat Pasien Covid-19
-
Fadli Zon Semprot Luhut Soal TKA China Masuk Indonesia: Ini Contoh Arogansi Kekuasaan
-
Soal TKA China Masuk Indonesia, Fadli Zon: Inilah Contoh Arogansi Kekuasaan
-
Fadli Zon Sindir Luhut: Mobilitas Rakyat Dibatasi, TKA China Melenggang
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Resmi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo dkk Dijerat Pasal Ini!
-
Roy Suryo dkk Resmi Tersangka, Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Dibagi 2 Klaster, Mengapa?
-
Parah! Jika JK Saja Jadi Korban, Bagaimana Rakyat Kecil? DPR Soroti Mafia Tanah di Kasus Jusuf Kalla
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Jokowi, Termasuk Roy Suryo dan dr. Tifa
-
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau, CCTV Disita!
-
Justru Setuju, Jokowi Santai Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Tuai Protes: Pro-Kontra Biasa
-
Jawab Tantangan Krisis Iklim, Indonesia Gandeng The Royal Foundation di Rio 2025
-
Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida Terdeteksi di Menu MBG, DPR Soroti Pengawasan Impor Pangan
-
KPK Ungkap Alasan Sekdis PUPR Riau Tak Berstatus Tersangka Meski Jadi Pengepul Uang Pemerasan
-
Belum Tahan Satori dan Hergun Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Begini Ancaman Boyamin MAKI ke KPK