Suara.com - Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Kemensos, Prof. Syahabuddin menyatakan, penyuluh sosial memiliki peran penting dalam penanganan narkotika dan zat aditif lain (napza) di Indonesia.
“Penyuluh sosial merupakan ujung tombak dalam penyampaian informasi kepada masyarakat terkait bahaya napza. Penyuluh sosial bisa memberikan edukasi dan mendiseminasi informasi, memberikan layanan responsif maupun asistensi kepada masyarakat,” kata Syahabuddin, dalam sambutannya dalam Virtual One Day Training (VODT) bertema “Waspada Penyalahgunaan Narkoba di Tengah Pandemi Covid-19”.
Sejak merebaknya pandemi Covid-19 selama 1 tahun terakhir, ternyata tidak membuat peredaran napza di Indonesia mengalami penurunan. Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), terdapat peningkatan yang signifikan terhadap jumlah narkoba yang diamankan oleh BNN.
Pada tahun 2021 dalam kurun waktu 3 bulan saja, BNN telah menyita 808,67 kilogram narkoba jenis sabu dan ganja sebanyak 3.462,75 kilogram. Kejadian memperihatinkan ini menjadi perhatian Kemensos yang kemudian menggelar VODT yang digelar Kemensos melalui Pusat Penyuluhan Sosial (Puspensos).
Training virtual yang diadakan selama 2 hari, mulai Kamis (8/7/2021) sampai Jumat (9/7/2021) menghadirkan 3 orang narasumber, yakni Brigjen Pol Drs. Iman Sumantri (Direktur Informasi dan Edukasi BNN) Vera Itabiliana (psikolog anak dan remaja LPT UI) dan Dr. Lula Kamal (dokter dan artis) sebagai narasumber pada hari ke-2.
Virtual One Day Training ini diikuti oleh 250 peserta, yang terdiri dari para Penyuluh Sosial, Penyuluh Sosial Masyarakat dan Pegawai Kemensos.
Dalam kesempatan sama, Syahabuddin juga menekankan bagaimana penyalahgunaan narkoba mampu merusak karakter sejati dari bangsa Indonesia.
“Napza adalah penyakit yang harus hilang dari Bumi Indonesia. Penyakit yang mematikan karakter orang Indonesia. Membunuh potensi-potensi pemuda kita untuk menjadi pemimpin ke depan,” kata Syahabuddin.
Baca Juga: 3 Bansos Tunai Kemensos yang Cair Juli 2021: PKH hingga BST
Berita Terkait
-
Kabar Baik! Pemerintah akan Segera Salurkan Bansos, Ini Cara Cek Penerima BST Kemensos
-
Juli Ini Pemerintah akan Salurkan Bansos, Ini Cara Cek Penerima BST Kemensos
-
Kemensos Siapkan Bansos selama PPKM Darurat dengan Libatkan Dukungan Teknologi Digital
-
Kabar Gembira! Penerima BST dan PKH Dapat Tambahan Beras 10 Kg
-
PKH Sukses Motivasi Anak KPM Bisa Kuliah Hingga Raih Beasiswa
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
Terkini
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah
-
Diteror Bom Molotov usai Kritik Pemerintah, Ini 7 Fakta Serangan di Rumah DJ Donny
-
Kenapa Penerima Bansos di Kantor Pos Harus Foto Diri dengan KTP dan KK? Ini Penjelasan Dirut PT Pos
-
Figur Publik Kritis Diteror, Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Soliditas: Warga Jaga Warga!
-
Malam Tahun Baru, KAI Commuter Tambah 26 Perjalanan KRL Jabodetabek hingga Dini Hari
-
TNI Harus Swadaya Tangani Bencana, Ketua Banggar DPR Desak BNPB Lebih Gesit Koordinasi Anggaran
-
Kortas Tipikor Tetapkan 3 Tersangka Korupsi PJUTS ESDM, Negara Rugi Rp19,5 Miliar!
-
BLTS Rp 900 Ribu di Aceh Tamiang Disalurkan Manual, Kantor Pos Masih Rusak Pascabencana