Suara.com - Pandemi Covid-19 hingga kini masih mewabah di Tanah Air. Akibat melonjaknya kasus positif Covid-19, pemerintah resmi memberlakukan aturan PPKM Darurat Jawa - Bali terhitung sejak Sabtu (3/7/2021) lalu.
Tentunya, hal ini, secara langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap penanganan Tuberkulosis (TBC). Merujuk pada WHO atau Badan Kesehatan Dunia, pada 2019 lalu, Indonesia merupakan negara dengan peringkat kedua di dunia, menyumbang 845.000 pasien terinfeksi TBC setiap tahunnya.
Suara.com hari ini berbincang dengan Ike Nimah Tatimu (56), seorang relawan yang kerap mendampingi pasien TBC di kawasan Warakas, Jakarta Utara. Sosok Ike, sejak tahun 2014 silam telah mengabdikan diri untuk mendampingi pasien-pasien yang mengidap penyakit TBC.
Ike Bercerita, kawasan Warakas yang menjadi ekosistem pendampingannya merupakan kawasan padat penduduk. Lokasinya berada di daerah kolong Kelurahan Papanggo dan Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Selama mengabdi sebagai Kader TB Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok, Ike pernah menjangkau pendampingan pasien TBC di kawasan Warakas yang jumlahnya mencapai 120 Kepala Keluarga (KK).
"Padat sekali. Saya saja tergantung dari jalannya. Saya saja 120 KK. Padat pokoknya," ungkap Ike melalui sambungan telepon, Senin (12/7/2021).
Terkini, Ike lebih fokus pada pendampingan kasus TBC resisten obat (TB-RO). Tentunya, di masa pandemi Covid-19, ditambah kebijakan PPKM Darurat, ada kendala yang harus dihadapi Ike untuk menjangkau pasien yang didampingi.
Terlebih, ada sejumlah pasien TBC yang tinggal di kawasan zona merah Covid-19. Praktis, perjumpaan Ike dengan pasien berganti menjadi daring, tidak tatap muka. Jika tidak, Ike akan bertemu pasien dampingannya di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok.
"Apalagi kalau ada zona merah di daerah itu. Kan tidak boleh keluar rumah. Paling saya kalau pendampingan ketemu di Puskesmas Kecamatan," sebut dia.
Baca Juga: Viral Keluarga Jenazah COVID-19 Ngaku "Dipalak" di TPU Cikadut, Polisi: Bukan Pungli
Meski situasi yang terjadi saat ini begitu menyulitkan pendampingan, Ike tetap berjaga setiap saat. Terlebih, dia harus mendampingi pasien TBC resisten Obat (TB-RO).
"Ya sudah saya masih jaga-jaga. Apalagi kalau pendampingan TBC itu RO (resisten obat). Pendampingan saya paling rutin, paling banyak RO," paparnya.
Ike mengungkapkan, ada beberapa pasien TBC yang turut terpapar Covid-19 di daerah Warakas. Meski demikian, jumlahnya tidak banyak dan bisa dihitung dengan jari.
Di samping itu, pasien-pasien yang didampingi Ike, selama masa pandemi, selalu berada di dalam rumah. Hal itu adalah cara terbaik agar tetap dalam kondisi sehat dan mengurai penyebaran virus Covid-19.
"Mereka isoman dan takut terpapar. Kasihan lah mereka kalau pengidap TBC juga terpapar Covid," ucap Ike.
Ditengah melonjaknya kasus positif Covid-19 akhir-akhir ini, kerja relawan dalam memberikan pendampingan menjadi terbatas. Jika seandainya harus bertemu pasien secara langsung, para relawan tetap mawas diri dengan membawa masker, sarung tangan, hingga hand sanitizer.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa