Suara.com - Tepat pukul 10.00 WIB, aparat gabungan TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub menutup Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, Jumat (16/7/2021). Penutupan dilakukan di Pos Penyekatan PPKM Darurat Mampang tepatnya di Underpass Mampang menuju arah Kuningan.
Alhasil, pekerja dari sektor esensial dan kritikal tidak diperkenakan melintas. Hanya tenaga kesehatan atau medis dan mobil ambulans saja diperbolehkan untuk melintas.
Terhitung sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB tadi, pekerja sektor esensial dan kritikal masih diperkenankan melintas. Salah satunya adalah pengemudi ojek online.
Namun dewi fortuna belum menaungi seorang pengemudi ojek qonline bernama Adnan (50). Pria yang tinggal di kawasan Mampang itu tidak diperbolehkan melintas meski telah menunjukkan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP).
Kepada Adnan, petugas di lapangan mengatakan jika yang boleh melintas hanyalah tenaga kesehatan saja.
Atas hal tersebut, Adnan yang telah mendapat pesanan mengantar makanan harus mencari jalan alternatif untuk sampai ke tujuannya.
"Saya sudah coba tetep saja tidak bisa, karena kan khusus untuk jalur ambulans sama pekerja yang masuk sektor dikecualikan itu," ujar Adnan.
Untuk itu, dia berharap agar pengemudi ojek online tetap bisa melintas selama pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Sebab, kali ini dia harus melewati Jalan Tendean guna mengantar makanan di kawasan Kuningan.
"Saya berharap bisa melintas, karena ada antar order ke sana. Kemarin saya mengantar go food ke arah Kuningan tidak bisa, harus muter dulu ke Tendean," papar dia.
Baca Juga: Kisah Haru Istri Ikut Suami saat Jadi Ojol, Ingin Minta Sate tapi Tak Berani
Driver ojol lain bernama Juma Ashari (51) saat ditemui sebelum jalan ditutup mengaku, dirinya masih diperbolehkan melintas. Syaratnya adalah menunjukkan STRP.
Dia mengatakan, kantor pusat tempat dirinya bernaung telah memberikan informasi dan membuatkan STRP. Artinya, jika ingin melintas, sang driver tinggal menunjukkan surat tersebut kepada aparat.
"Kalau untuk mitra ojol dapat ya karena sudah ada instruksi dari pusat sendiri. Sudah ada STRP. Kami dapat dari notifikasi saja. Saya juga bisa lewat karena ini prioritas," ungkap Juma sebelum jalan ditutup.
Hal serupa juga dialami oleh Supono (37). Jika hendak melintas melalui pos penyekatan, dia tinggal menunjukkan STRP yang diberikan kantor sejak beberapa waktu lalu tersebut.
"Boleh, yang penting ada pekerjaannya saja, soalnya di Grab sendiri ada barcode jadi diperbolehkan," ucap Supono.
Berita Terkait
-
Tepat Pukul 10 Pagi Underpass Mampang Ditutup, Hanya Nakes yang Boleh Lewat
-
Sempat Macet Parah, Begini Situasi Lalin di Pos Penyekatan Mampang Hari Ini
-
Mobilitas Warga di Kabupaten Malang Turun 40 Persen Akibat PPKM Darurat
-
Polda Tambah Titik Penyekatan Selama PPKM Darurat, Warga DKI: Lengang Jalanan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol