Suara.com - Jumlah korban tewas akibat kerusuhan yang terjadi di Afrika Selatan bertambah hingga tembus 117 orang pada Kamis (15/7/2021).
Menyadur Anadolu Agency, Jumat (16/7/2021), Khumbudzo Ntshavheni mengatakan 91 orang tewas di provinsi KwaZulu-Natal timur dan 26 di Johannesburg.
"Pemerintah menyampaikan pesan belasungkawa bagi mereka yang kehilangan nyawa selama kekerasan ini, terlepas dari keadaan di mana nyawa mereka telah hilang," kata Anggota Majelis Nasional Afrika Selatan tersebut.
Selain mengumumkan korban tewas, Ntshavheni juga mengungkapkan bahwa pihak berwenang Afrika Selatan juga sudah menangkap ribuan orang yang terkait kerusuhan.
Ntshavheni mengatakan sedikitnya 2.203 orang ditangkap di provinsi Gauteng dan KwaZulu-Natal, yang merupakan pusat kerusuhan beberapa hari yang lalu. Kemudian 1.478 orang ditangkap di KwaZulu-Natal dan 725 orang di Gauteng.
Aksi protes yang diwarnai kerusuhan dan berunjung pada penjarahan pecah Kamis lalu karena setelah mantan Presiden Jacob Zuma dihukum penjara.
Protes dimulai di provinsi asal Zuma, KwaZulu-Natal, dan kemudian menyebar ke Johannesburg dan telah berlangsung selama berhari-hari.
Tempat-tempat perbelanjaan utama di dua provinsi terpadat itu menjadi amukan para demonstran, dijarah, bahkan beberapa ada yang dibakar.
Kendaraan dan truk yang ada di sekitar lokasi pusat perbelanjaan tersebut juga dibakar oleh pengunjuk rasa yang menyerukan pembebasan Zuma.
Baca Juga: Kerusuhan di Afrika Selatan Meluas, Korban Tewas Lebih dari 70 Orang
Presiden Cyril Ramaphosa pada hari Senin memberi wewenang kepada pasukan pertahanan untuk membantu polisi dalam mengembalikan ketertiban masyarakat.
Pada hari Rabu, pemerintah mengerahkan 5.000 personel militer ke jalan-jalan di KwaZulu-Natal dan Johannesburg untuk meredam kerusuhan.
Pemerintah diperkirakan akan menambah 15.000 tentara minggu ini untuk menjadi beberapa titik yang diperkirakan menjadi pusat kerusuhan.
Ntshavheni mengatakan pada Kamis (15/7) di sebagian besar wilayah Johannesburg sudah berangsur tenang, namun wilayah KwaZulu-Natal masih belum stabil.
Ntshavheni mengatakan polisi menangkap satu dari 12 tersangka penghasut kerusuhan tetapi tidak mengungkapkan identitas orang tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga
-
Derita WNI Hamil 6 Bulan di Kamboja, Lolos dari Siksaan Sindikat Judi Online
-
Benyamin Davnie: Krisis Sampah Tangsel Momentum Transisi Menuju Teknologi PSEL
-
Kajari Purwakarta Bantah Isu Hoaks Dugaan OTT Jaksa oleh Kejagung
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen