Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menanggapi pernyataan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy soal kondisi sekarang yang berstatus darurat militer.
Saleh menganggap istilah tersebut menunjukkan adanya situasi genting di tengah masyarakat akibat terus meningkatnya kasus Covid-19.
"Saya kira kalau darurat itu, ada istilah darurat militer itu mengatakan memang kita sedang dalam situasi yang sangat katakanlah genting dengan jumlah penambahan orang yang terpapar Covid-19 setiap hari," kata Saleh dalam diskusi virtual Jalan Terjal PPKM Darurat, Sabtu (17/7/2021).
Kendati demikian, ia belum menganggap pemerintah sudah kewalahan menangani beragam masalah di tengah naiknya kasus Covid-19.
Sebab, menurutnya, pemerintah masih memiliki beragam strategi guna melandaikan penyebaran virus.
Di samping itu, Saleh berpendapat kalau masyarakat juga harus berpartisipasi di dalam setiap kebijakan pemerintah.
"Karena enggak bisa misalnya militer saja diturunkan untuk menyelesaikan, enggak bisa. Karena sipil ini bagian yang sangat penting untuk melakukan perubahan itu," ucapnya.
Semisal pengetatan mobilitas masyarakat telah dilakukan dengan melibatkan aparat tidak akan menahan masyarakat yang memang harus ke luar rumah karena butuh pemasukan.
"Nanti pada batas-batas yang membutuhkan kelonggaran mungkin saja tidak akan mampu, karena, ya, mohon maaf masyarakat juga ingin hidup dan itu adalah naluri dari setiap orang."
Baca Juga: Menko Muhadjir Sebut RI dalam Keadaan Darurat Militer, Fadli Zon: Ngawur!
Sebelumnya, Muhadjir menuturkan kalau saat ini kondisinya sudah darurat militer. Menurutnya bangsa Indonesia saat ini tengah perang melawan musuh tak kasat mata yakni Covid-19.
"Kan sebenarnya pemerintah sekarang ini walaupun tidak di-declare kita ini kan dalam keadaan darurat militer. Jadi kalau darurat itu ukurannya tertib sipil, darurat sipil, darurat militer, darurat perang, nah kalau sekarang ini sudah darurat militer," kata Muhadjir di Hotel University Club UGM, Sleman, Jumat (16/9/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?
-
Prabowo Singgung Kerugian Tambang Ilegal Rp300 Triliun, Gestur Bahlil Colek Rosan Jadi Sorotan!
-
Perkara Diklakson, Anggota Ormas Gebuki Warga di Kramat Jati: Dijenggut, Diseret hingga Bonyok!
-
Menkeu Purbaya Temui Pramono di Balai Kota, Apa yang Dibahas?
-
Keuntungan PAM JAYA jika Berubah Status Perseroda, Salah Satunya Ini!
-
Kemenpar Gelar SEABEF 2025, Forum Perdana Bahas Industri Event Asia Tenggara dan Tantangannya
-
Uji Keabsahan Penangkapan, Sidang Praperadilan Delpedro Cs Bakal Digelar 17 Oktober
-
Dosen Filsafat Ungkap: Media Sosial Jadi Arena Politik Baru Generasi Z
-
Dosen Filsafat Ungkap Masalah Demokrasi di Indonesia: Dari Politik Feodal hingga Hilangnya Oposisi
-
Polda Jatim Bakal Tetapkan Tersangka Usai Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Rampung