Suara.com - Pakar Komunikasi, Ade Armando menjadi sorotan publik usai mencuit soal perbandingan angka kematian karena Covid-19 di Indonesia dan di Inggris.
Cuitan tersebut kemudian dikomentari oleh salah satu dosen senior dari Universitas Murdoch, Australia.
Dalam cuitannya, Armando membandingkan Inggris dan Indonesia dalam hal populasi penduduk dan jumlah kematian akibat Covid-19.
“Penduduk Inggris 68 juta, meninggal karena Covid 128 ribu,” katanya melalui akun jejaring sosial Twitter @adearmando1 pada Minggu, 18 Juli 2021.
“Pendudul RI 27 juta, meninggal karena Covid 73 ribu,” sambungnya.
Cuitan ini kemudian dikomentari oleh Ian Wilson, Dosen Senior Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Murdoch, Australia.
Ia menyindir dengan sarkas betapa 'ilmiahnya' pernyataan Ade Armando tersebut. Ia juga mempertanyakan sikapnya.
"Gee, how 'scientific'. What is wrong with this man? (Betapa 'ilmiahnya'. Ada apa dengan pria ini?--RED)," cuit Ian Wilson melalui akun Twitternya @iwilson69.
Tak hanya Ian, para warganet yang lain pun ramai mengkritik Ade Armando yang dinilai telah menganggap enteng 73 ribu nyawa yang melayang karena Covid-19.
Baca Juga: Lawan Covid-19: Apa Saja yang Sebaiknya Jangan Dilakukan Selama Idul Adha?
Para warganet mengingatkan bahwa 73 ribu bukan hanya angka statistik, melainkan nyawa yang berharga.
“Pak, 73 ribu itu manusia. Bukan segumpal lumpur. Ada banyak orang kehilangan tulang punggung, anak semata wayang, seorang ibu, dll. Jangan remehin nyawa orang. Sudah lantang, pandir pula,” kata warganet.
“Jelas. Paradigma ini berbeda dengan tenaga kesehatan, pekerja lapangan dan beberapa masyarakat. Statistik hanyalah angka dan data. Tidak peduli banyaknya selisih naik turun, mereka tetap khawatir akan banyaknya korban berjatuhan. Mereka dituntut terus bekerja meski angka menurun,” tambah yang lain.
Ada pula yang mengkritik Ade Armando soal perbandingannya yang tak memperhatikan faktor-faktor perbedaan kedua negara.
“Patut dicek, data ini valid? Jumlah tes harian kita sama Inggris sebanding ga? Positivity rate berapa? Demografi usia penduduk, usia penduduk kita masih banyak yang muda ga? Yang terpapar berapa? Yang harus menjalani long covid berapa? Sistem kesehatan negara kita gimana?” tutur warganet.
Bukan hanya warganet, politikus hingga dokter pun turut mengkritik Ade.
Tag
Berita Terkait
-
Lawan Covid-19: Apa Saja yang Sebaiknya Jangan Dilakukan Selama Idul Adha?
-
Ade Armando Ungkap Angka Kematian Covid-19 RI Lebih Kecil Ketimbang Inggris, Publik Murka!
-
Lampung Catat Pasien COVID 19 Terbanyak Selama Pandemi
-
Penjelasan Soal Salat Idul Adha Boleh Dilakukan di Rumah Saja
-
Kumpulan Ucapan Idul Adha Bahasa Inggris 2021 Terbaru, Lengkap dengan Makna dan Artinya
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui