Suara.com - Hilman (bukan nama sebenarnya), salah satu petugas keamanan TPU Rorotan, Cilingking, Jakarta Utara mengaku dilema untuk bersikap tegas kepada keluarga korban Covid-19.
Sebenarnya, guna mencegah kerumunan saat prosesi pemakaman jenazah Covid-19, sesuai protokol kesehatan, hanya empat sampai lima orang anggota keluarga yang diperkenankan untuk menyaksikan langsung.
Namun, fakta di lapangan, banyak keluarga yang datang lebih dari empat orang, bahkan mereka juga mendekat ke petak perkuburan hingga menyebabkan kerumunan.
Kata Hilman, dia selalu berusaha untuk membatasi pelayat yang memasuki area petak pekuburan. Bahkan terlihat dirinya mendatangi kerumunan mengimbau pelayat satu per satu. Namun tetap saja ada pelayat yang enggan langsung meninggalkan petak kuburan.
“Cuma banyak ahli warisnya yang ngaku sebagai keluarga, ‘Ini keluarga saya pak’, mereka bilang gitu,” kata Hilman saat ditemui Suara.com di lokasi, Senin (19/7/2021).
Mendapat kalimat itu, Hilman mengaku dilema. Terlebih kedatangan para pelayat untuk menyaksikan anggota keluarga mereka yang terakhir kalinya, sehingga membuatnya serba salah, di sisi lain harus tegas, di sisi lainnya tidak tega.
“Jadi dilema. Kalau mau kami paksakan (terapkan aturan) takutnya yang ada jadi berantam,” kata Hilman pasrah.
Oleh karenanya, Hilman sangat berharap pengertian para pelayat yang datang, untuk menaati aturan yang ada. Terlebih aturan tersebut itu untuk keselamatan bersama, mencegah penularan Covid-19 saat prosesi pemakaman.
“Jadi saya berharap sekali pengertian ahli waris,” kata Hilman.
Baca Juga: Cerita Anies Ikut Sedih Lihat Pemakaman Sebuah Keluarga di TPU COVID-19 Rorotan
Berita Terkait
-
Jumlah Jenazah yang Dimakamkan di TPU Rorotan Menurun dalam Tiga Hari Terakhir
-
TPU Rorotan Siang Ini: Belasan Ambulans Covid Berjejer, Ekskavator Sibuk Gali Liang Lahat
-
Tinjau TPU Rorotan, Pesan Anies ke Warga Jakarta: Jangan Anggap COVID-19 Sepele
-
Minta Maaf, Wagub DKI: Saya Merasa Berdosa Tiap Lihat Ambulans ke Pemakaman
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Timeline Lengkap Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Direncanakan 2 Bulan, Berakhir Gagal Total
-
APBD untuk Ciptakan Lapangan Kerja, Pemprov DKI Diingatkan Prioritaskan Warga KTP Jakarta
-
Protes Tanggul Viral, KTP Nelayan Cilincing Bakal Dicek, Wamen KKP: Mana Pendatang, Mana Warga Asli
-
Pengamat: Dulu Arab Spring Kini Asian Blitzer, Serangan Kilat Bertenaga AI Ancam Rezim Prabowo
-
Surat Terbuka Susi Pudjiastuti untuk Prabowo Soal Tambang Nikel Raja Ampat: Mohon Hentikan, Pak...
-
Beredar Surat Pernyataan Makan Bergizi Gratis, Orangtua Disuruh Tanggung Risiko Keracunan
-
Digugat di MK, Benarkah Kolom Agama di KTP dan KK akan Dihapus?
-
Demo 17 September 2025: 5.000 Ojol Bakal Geruduk Istana-DPR, Ini 7 Tuntutan Utamanya
-
Ironi Ceramah Ustaz Khalid Basalamah: Keras Larang Haji Ilegal, Kini Pakai Kuota Bermasalah
-
Misteri 3 Orang Hilang Pasca-Demo Agustus, Menko Yusril Turun Tangan, Keluarga Justru Belum Melapor