Suara.com - Perusahaan es krim Ben & Jerry's yang sudah bergabung dengan Unilever memutuskan untuk menghentikan penjualan peroduknya di Tepi Barat, Israel dan Yerusalam Timur.
Menyadur The Guardian Rabu (21/07), PM Israel Naftali Bennett marah besar atas keputusan ini. Ia menyebut akan ada konsekuensi besar bagi Ben & Jerry's dan perusahaan induknya, Unilever.
Kantor Bennett mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa mengatakan perdana menteri telah berbicara dengan kepala eksekutif Unilever, Alan Jope, "langkah yang jelas anti-Israel".
Kementerian luar negeri Israel mengutuk keputusan itu sebagai "tekanan agresif dan berkelanjutan dari kelompok-kelompok anti-Israel yang ekstrem" dan mengatakan perusahaan itu bekerja sama dengan terorisme ekonomi.
Dalam pernyataan di situs webnya, Ben & Jerry's mengatakan penjualan di wilayah Palestina yang diduduki tidak sesuai dengan nilai-nilai perusahaan mereka.
Mereka memberi tahu pemegang lisensi lama bahwa perjanjian tidak diperpanjangpada akhir tahun depan. Perusahaan berencana untuk tetap menjual produknya di Israel, tetapi melalui pengaturan yang berbeda.
Unilever mengakuisisi Ben & Jerry's tahun 2000 dengan syarat memberi pembuat es krim yang berbasis di Vermont lebih banyak otonomi daripada anak perusahaan lainnya untuk melestarikan misi budaya dan sosial perusahaan.
Sumber politik mengatakan ada kekhawatiran perusahaan internasional lainnya akan mengikuti jejak Ben & Jerry's di bawah tekanan dari gerakan BDS.
BDS adalah sebuah inisiatif yang dipimpin Palestina yang menganjurkan boikot, divestasi dan sanksi terhadap institusi dan bisnis Israel, yang dikecam banyak orang Israel sebagai antisemit.
Baca Juga: Mengenal Pegasus, Spyware Buatan Israel Ini Intai Aktivis dan Jurnalis
BDS memuji keputusan Ben & Jerry's sebagai langka untuk mengakhiri keterlibatan perusahaan dalam pendudukan Israel dan pelanggaran hak-hak Palestina.
"Kami berharap Ben & Jerry's memahami bahwa, selaras dengan komitmen keadilan sosialnya, tidak akan ada bisnis seperti biasa dengan apartheid Israel."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah