Suara.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mendesak Presiden Joko Widodo mengaudit hingga mengevaluasi efektifitas pelibatan TNI-Polri hingga BIN dalam penanganan pandemi Covid-19. Pendekatan keamanan dirasa kurang cocok dalam penanganan.
"Kami merekomendasikan ya, kami mendesak presiden Jokowi untuk misalnya pertama melakukan audit dan evaluasi menyeluruh terkait efektifitas pelibatan BIN TNI dan Polri dalam mengendalikan pandemi," kata Anggota Divisi Riset dan Dokumentasi Kontras, Rozy Brilian dalam konferensi pers daring, Selasa (27/7/2021).
Rozy menilai hal itu dilakukan agar ketiga institusi tersebut bekerja sesuai kapasitasnya tidak sewenang-wenang mengancam kebebasan sipil selama pandemi.
"Karena memang terbukti bahwa pelibatan 3 institusi keamanan ini telah berimplikasi menyusutnya pada ruang sipil dan ketakutan pada masyarakat," tuturnya.
Rozy menyampaikan, pihaknya juga menolak pemerintah untuk mengedepankan pendekatan keamanan yang sifatnya sekuritisasi dalam penanganan pandemi.
Selama ini, pemerintah dinilai hanya mencari-cari alasan dengan menerapkan PSBB hingga PPKM untuk menghindari aturan dalam UU Kekarantinaan Kesehatan yang mewajibkan pemenuhan kebutuhan masyarakat jika diterapkan karantina wilayah.
"Justru mencari dalih-dalih lain PSBB lah PSBB transisi lah, PPKM darurat dan sebagainya untuk lari dari tanggung jawab mereka dalam memenuhi kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
"Jadi kami melihat pendekatan kesehatan dan pemenuhan hak ini lah harus diselesaikan demi menurunkan angka covid. Represi terhadap masyarakat tentu tidak akan menyelesaikan masalah," tandasnya.
Baca Juga: Puluhan Ribu Buruh Mogok Kerja dan Kibarkan Bendera Putih 5 Agustus 2021
Berita Terkait
-
Puluhan Ribu Buruh Mogok Kerja dan Kibarkan Bendera Putih 5 Agustus 2021
-
Pidato Jokowi di Forum Rektor: Jangan Memagari Disiplin Ilmu Terlalu Kaku!
-
Buka Konferensi Forum Rektor, Jokowi: Mahasiswa Harus Di-update Perkembangan Terkini
-
Keras! Anies ke Penimbun Oksigen: Tindakan Mereka Memalukan Anak-Cucunya
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara
-
Revolusi Pendidikan Digital Prabowo: 330 Ribu Sekolah Bakal Punya 'Guru Terbaik' via Layar Pintar
-
KPK Selidiki Waktu dan Modus Dugaan Aliran Uang Ridwan Kamil ke Selebgram Lisa Mariana
-
Alarm Merah RAPBN 2026, DPD RI Protes Keras Anggaran Daerah Dipangkas
-
Emil Dardak Ungkap Kejanggalan dalam Aksi Pembakaran Gedung Grahadi
-
AHY Dukung Tim Investigasi Independen Demo Ricuh: Penting untuk Lawan Hoaks dan Teori Konspirasi
-
Kenapa Hampir 200.000 Orang Demo di Prancis ?
-
Mahfud MD Khawatirkan Kondisi Negara Jika TNI Laporkan Ferry Irwandi: Kacau
-
Dari 100 ke 500: Bagaimana Gus Ipul Wujudkan Mimpi Prabowo Bangun Ratusan Sekolah Rakyat?
-
Tragedi Majelis Taklim Ambruk di Bogor, 3 Fakta Pilu yang Mencengangkan