Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meninjau pembangunan Sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, Rabu (4/8/2021). Ia berharap pembangunan tersebut akan selesai pada 2022.
Sodetan itu berfungsi untuk membagi beban air dari sungai. Proyek sodetan sendiri merupakan bagian dari rencana induk atau master plan pengendalian banjir ibukota Jakarta sebagai bentuk komitmen pemerintah pusat untuk mengendalikan banjir mulai dari hulu hingga hilir.
"Jadi sodetan itu tinggal 600 meter lagi kurangnya, kami targetkan dengan PUPR dan diharapkan selesai ditahun 2022 di kuartal ke-3, jadi lebih cepat dari target sebelumnya,” kata Luhut.
Luhut kala itu didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Ayodhia G. L. Kalake serta Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air Rahman Hidayat.
Selain itu, hadir pula Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar.
Sebagai informasi, KemenPUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane, saat ini akan memulai lanjutan pembangunan Sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.
Di wilayah hulu sedang dibangun Bendungan Ciawi yang direncanakan memiliki volume tampung 6.05 juta m3 dan luas genangan 39,40 hektar dengan biaya pembangunan sebesar Rp 798,7 miliar. Bendungan ini didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.
Terbangunnya Bendungan Ciawi akan mereduksi banjir sebesar 111,75 m3/det. Sedangkan progres pembangunan Bendungan Ciawi saat ini mencapai 79 persen. Selain Bendungan Ciawi, juga dibangun Bendungan Sukamahi dengan volume tampung sebesar 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektar. Terbangunnya Bendungan Sukamahi akan mereduksi banjir sebesar 15,47 m3 /det dan saat ini progresnya telah mencapai 81,083 persen.
Di wilayah hilir Jakarta dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung, BBWS Ciliwung Cisadane Ditjen SDA juga telah menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet, serta saat ini akan dilanjutkan dengan penyelesaian pembangunan Sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Konstruksi Sodetan ini berlokasi Kotamadya Jakarta Timur, Kecamatan Jatinegara (awal Sodetan di kali Ciliwung kelurahan Bidara Cina, akhir Sodetan di kali Cipinang atau Kanal Banjir Timur kelurahan Cipinang Besar Selatan. Sodetan Sungai Ciliwung ke KBT, terdiri dari 3 bangunan utama, yaitu Inlet, terowongan pembawa dan Outlet, dan direncanakan akan mengalirkan debit banjir dari sungai Ciliwung sebesar 60,00 m³/det ke Kanal Banjir Timur.
Baca Juga: Viral Video Menteri Luhut Perintahkan Semua Masjid Disegel, Ini Faktanya
Debit banjir di Pintu Air Manggarai dengan dibangunnya Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi adalah 577,05 m³/det, bila dikurangi dengan debit yang dialirkan ke Sodetan Kanal Banjir Timur 60,00 m³/det maka debit di Pintu Air Manggarai sebesar 517,05 m³/det., atau sekitar 11,9 persen serta dengan pergeseran waktu puncak banjir kira-kira 2 jam.
Tag
Berita Terkait
-
Viral Video Menteri Luhut Perintahkan Semua Masjid Disegel, Ini Faktanya
-
Luhut Sebut Sulit Capai Herd Immunity, Anggota DPR: Betul karena Efikasi Vaksin Menurun
-
Luhut Dijuluki The King Of Angin Sorga, PKS: Wajar Pejabat Publik Dikritik
-
Julukan The King of Angin Sorga Dinilai Bisa Bikin Kuping Luhut Panas
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?