Suara.com - Sebagian besar masyarakat DKI Jakarta menginginkan sekolah baru bisa dibuka untuk pembelajaran tatap muka saat pandemi Covid-19 sudah benar-benar selesai. Ini demi keselamatan anak.
Hal ini ditemukan dalam survei oleh Tim Koalisi Warga LaporCovid-19 terhadap 23.015 responden pada 30 April - 15 Mei 2021 yang disebar secara online melalui Biro Tapem DKI, Aplikasi JAKI, dan jaringan peneliti di Jakarta.
"Kami bertanya kapan waktu yang tepat untuk buka sekolah, disini 40,45 persen (responden) bilang sekolah bisa dibuka kalau angka penularan covid-19 sudah benar-benar turun, bahkan ada 37,43 persen menyatakan buka sekolah jika pandemi sudah selesai," kata Peneliti LaporCOVID-19, Dicky Pelupessy dalam jumpa pers virtual, Kamis (5/8/2021).
Kemudian ada 11,05 persen responden yang menjawab sekolah bisa dibuka jika anak sudah divaksin, dan hanya 8,06 persen yang ingin anaknya segera masuk sekolah saat ini atau saat penularan masih tinggi.
Dicky menyebut ini pertanda baik sebab masyarakat sudah sangat paham akan pentingnya bahaya Covid-19 jika memaksakan anak berangkat sekolah, meski masih banyak keluhan terkait pembelajaran jarak jauh atau belajar online.
"Ini artinya kita bisa melihat bahwa orang tua memang punya fokus dan perhatian pada kesehatan dan keselamatan anaknya," ucapnya.
Lebih lanjut, Dicky juga meminta pemerintah semakin meningkatkan sosialisasi pentingnya vaksinasi bagi anak yang sekarang sudah bisa dari usia 12-18 tahun.
"Perlu ada peningkatan pemahaman kepada orang tua mengenai vaksinasi umum maupun vaksinasi bagi anak, khususnya di masyarakat menengah ke bawah," tutur Dicky.
Pemerintah juga diminta untuk bersikap tegas untuk tidak memaksakan diri buka sekolah di wilayahnya selama pandemi masih belum terkendali.
Baca Juga: Dinilai Perburuk Pandemi, Muhammadiyah Minta Masyarakat Waspada Politisi Ikan Lele
Berita Terkait
-
Bantu Warga Bali, JNE dan Maharani Kemala Foundation Kirimkan Paket Isoman Gratis
-
Penjualan Daging Beku Jadi Peluang Bisnis Menjanjikan Saat Pandemi di Jakarta
-
Dinilai Perburuk Pandemi, Muhammadiyah Minta Masyarakat Waspada Politisi Ikan Lele
-
Ortu Meninggal karena Covid, 50 Ribu Anak Indonesia Dilaporkan Mendadak jadi Yatim Piatu
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal