Suara.com - Hasil survei yang dilakukan lembaga Indonesia Political Opinion terhadap penanganan pandemi Covid-19 menunjukkan mayoritas publik tidak puas dengan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat.
Responden yang menyatakan tidak puas (67 persen), merasa puas (14 persen), dan mengatakan ragu-ragu (19 persen).
"Dalam evaluasi penanganan pandemi belum memuaskan publik, apalagi dengan program PPKM darurat, dalam temuan IPO cukup mengkhawatirkan karena sangat menurun jika dibandingkan dengan temuan IPO pada April 2021," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra dalam diskusi bertajuk Pandemi & Konstelasi Politik 2024 secara virtual, Sabtu (14/8/2021).
Sebanyak 68 persen responden menilai kebijakan PPKM darurat berdampak pada bidang sosial. Pada bidang ekonomi (73 persen) responden menilai sangat berdampak, dan 61 persen responden menilai berdampak pada bidang politik/hukum.
Dari survei juga terbaca, tingkat kepuasan responden terhadap panglima tertinggi untuk penanganan Covid-19 masih tinggi. Sebanyak 52 persen responden merasa puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo, 41 persen tidak puas, dan 7 persen ragu-ragu.
Tetapi, menurut Dedi, angka tersebut masih lebih kecil ketimbang pada hasil survei IPO yang dilakukan sebelumnya.
"Kalau dibandingkan survei April, presiden masih mendapat tingkat kepuasan sebesar 56 persen. Berarti ada penurunan yang lumayan tajam."
Survei IPO diselenggarakan sejak 2 hingga 10 Agustus 2021. Survei melibatkan 1.200 responden, menggunakan metode multistage random sampling dengan pengukuran kesalahan 2,50 persen dan tingkat akurasi data 97 persen.
Baca Juga: Begini Kolaborasi Pemuda Dan Komunitas Religi Dalam Penanganan Pandemi di Papua
Berita Terkait
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Pigai dan Budi Arie Konsisten Dapat Rapor Merah, Berlakukah Ultimatum Presiden Prabowo?
-
Parpol hingga Politisi Memanfaatkan Hasil Survei Elektabilitas Capres-cawapres untuk Propaganda
-
Survei IPO: Ganjar-Mahfud 28,3%, Prabowo-Gibran 37,5%, Anies-Muhaimin 34,1%
-
Tak Undang Parpol Lain saat HUT Jadi Strategi? Pengamat Duga Megawati Cs Ingin Koalisi yang Merapat ke PDIP
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny
-
Atasi Masalah Sampah Ibu Kota, DPRD Dorong Pemprov DKI dan PIK Jalin Kolaborasi