Suara.com - Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus menyayangkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dinilai selalu membuat kegaduhan.
Terakhir, BPIP mendapat sorotan lantaran membuat lomba penulisan artikel"Hormat Bendera Menurut Hukum Islam" dan "Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam."
Kendati sudah meminta maaf dan mengubah tema lomba, Guspardi menganggap permohonan maaf dari BPIP terlambat.
"Setelah ada perdebatan dan kontroversi baru minta maaf. Sebelumnya, kritikan datang dari parlemen, ormas Islam dan pengamat lainnya terhadap tema lomba menulis dinilai membenturkan Islam dengan Pancasila dan ini viral di berbagai media medsos," kata Guspardi kepada wartawan, Rabu (18/8/2021).
Guspardi mengatakan jejak digital mencatat bahwa BPIP telah beberapa kali membuat kegaduhan.
Dia mengingatkan kembali, menyoal penyataan kontroversi kepala BPIP terkait agama menjadi musuh terbesar Pancasila yang telah menciptakan polemik dan mendapatkan sorotan dari berbagai kalangan.
"Saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II pada pertengahan Februari 2021 kami sudah mengingatkan Pak Prof Yudian sebagai kepala BPIP jangan lagi membuat pernyataan yang dapat memantik perpecahan dan kesatuan antaretnis dan antar umat beragama. Ketika itu beliau menyatakan akan berhati-hati dalam mengeluarkan statemen," katanya.
Namun dengan munculnya kegaduhan terkait tema lomba, Guspardi menyayangkan kenapa BPIP tidak belajar dari beberapa kejadian sebelumnya yang memantik polemik dan kontroversi.
Walau begitu Guspardi mengaku tetap menghargai niat baik BPIP yang telah memahami kekeliruan dengan menyatakan permintaan maaf sekaligus mengganti tema lomba penulisan artikel.
Baca Juga: Banjir Kritik, BPIP Ganti Tema Lomba Penulisan Artikel Hormat Bendera Menurut Islam
Guspardi berharap BPIP dapat melihat penolakan dari berbagai kelompok masyarakat sebagai warning atau peringatan dan autokritik bagi BPIP.
"Jadikanlah ini sebagai momentum untuk melakukan evaluasi total oleh BPIP. Agar tidak lagi membuat hal-hal yang dapat memicu polemik dan kontroversi ke depannya," ujarnya.
Diketahui, BPIP secara resmi mengubah tema lomba penulisan artikel "Hormat Bendera Menurut Hukum Islam" dan "Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam." Kedua tema sebelumnya dikritik berbagai kalangan.
Tema baru lomba penulisan artikel yaitu "Pandangan Agama Dalam Menguatkan Wawasan Kebangsaan" dan "Peran Masyarakat Dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh."
BPIP menyampaikan terima kasih atas berbagai respons yang muncul setelah tema perlombaan diluncurkan.
"Sekaligus permohonan maaf, apabila kegiatan yang kami laksanakan kurang sesuai yang diharapkan," kata BPI melalui Instagram resmi, @bpipri, pada Senin (16/8/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Tidak Diumumkan Besok? Menaker Bocorkan Kenaikan Upah Minimum 2026 Tidak Satu Angka, Ini Alasannya
-
KPK Jelaskan Alasan Pamer Duit Rp300 Miliar yang Diserahkan ke PT Taspen
-
Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo Cs Wajib Lapor Seminggu Sekali
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik